ketenangan dan kesunyian, sebuah suasana yang begitu nikmat menurutku. Dalam kesendirian aku bisa leluasa berfikir memikairkan sesuatu yang mungkin orang lain tidak pernah terfikir. Hampir setiap hari kala itu waktu pulang sekolah aku bukan seperti anak biasanya yang saling menghampiri untuk bermain bersama. Entah, Aku lebih suka dengan duniaku sendiri. Dengan segala macam mimpi yang bisa kubuka dengan ketenangan dan kesunyian.
Dalam sebuah perjalanan akhirnya aku beranikan diri untuk menuliskan sebuah kata yang berbeda, kata "menyendiri" sebagai satu-satunya hobbyku. Kenapa? Dari kecil aku terbiasa sendiri, bahkan menurutku jauh akan lebih produktif ketika sendiri. Kata mereka keramaian itu bagus, namun bagiku keramaian itu menyiksa. Pun dari hobby ini aku mulai berfikir tentang dampak dari sebuah kebiasaan yang akan kualami kelak ketika mempunyai hobby tak biasa ini.
Coba jawab pertanyaan ini. Berapa jumlah juara pertama dalam sebuah perlombaan? Berapa jumlah ketua dalam satu kelompok? Berapa jumlah Pimpinan dalam sebuah perusahaan? Berapa jumlah Bapak dalam sebuah rumah tangga? Berapa jumlah rangking 1 dalam kelas? Berapa jumlah presiden di sebuah negara? Berapa jumlah Sekjend dalam struktural PBB? iya, dari semua pertanyaan itu hanya ada sebuah jawaban yang tepat, "SATU". Pun kelak ketika kau dalam liang kubur akan ada berapa orang yang ada bersamamu? iyaa, semua subjek dari pertanyaan itu adalah sebuah penggambaran dari sebuah kata "sendiri" dan itulah mengapa aku begitu ingin menyendiri.
Inilah aku dengan kesendirianku, bukan untuk menolak kedatangan kalian. Tapi hanya mencoba mendatangkan sebuah sisi kenyamaan untuk bernafas.
Maaf ketika harus kubuat kalian berfikir untuk tidak ingin melihatku lagi, ataupun pergi meninggalkanku. Karena suatu saat kalainpun akan meninggalkanku dalam sebuah kesendirian.
Tempat Inspirasi, 4 Mei 2014 @baniasroff
Tidak ada komentar:
Posting Komentar