Selasa, 13 Mei 2014

Cambukan

Pluralisme kah yang kau harapkan?

Sebuah cambukan keras, ketika diskusi tentang orang-orang yang menolak sebuah seruan. Mengatasnamakan sebuah kesetaraan dalam hal religius, menempatkan SARA sebagai benteng paling tangguh. Dan mengacungkan HAM sebagai senjata mematikanmu. Kau mengatakan negara ini adalah negara netral bukan negara yang dominan oleh sebuah suku, ras, etnis dan agama.

Coba buka matamu, kau melarang saudara seimanmu dengan keras untuk beribadah. Namun kau membuka pintu selebar-lebarnya untuk sadara bukan seimanmu. Toleransimu begitu tinggi untuk menegakkan agama mereka, namun kau mencibir pedas ketika agamamu diperjuangakan.

Coba buka hatimu, kau merasa saudara seimanmu adalah penjahat yang selalu kau telanjangi habis-habisan sampai malu untuk bergerak. Namun kau seakan menutup mata ketika baju-baju mereka dilepas kepermukaan dan menaggap mereka adalah korban saudaramu.

Pernahkah kau melihat betapa acuhnya dirimu dengan segala bentuk persembahan istimewa, untuk mengantarkanmu kesurga seperti yang telah engkau pelajari dahulu. Namun semangatmu membara untuk memberikan simpati dan perhatianmu terhadap mereka.

Bukankah kau juga mengatakan tentang semua keimanan itu baik, namun dengan mudah kau menyepelekan imanmu sendiri.

Apakah yang ingin engkau cari? Sebuah pembuktian bahwa agama yang kau pilih ini harus sama dengan agama yang lain? Ataukah engkau mengharapkan sebuah pluralisme? Atau justru bukan kesetaraan yang kau inginkan namun mencoba membenarkan untuk menolak seruan!


Singgasana Inspirasi, 13 Mei 2014 @baniasroff  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar