Jumat, 07 Maret 2014

Fenomena 1 Bulan sebelum Pesta Rakyat

Lagi-lagi orang pintar itu berulah. Beberapa hari ini jelas menjadi sebuah tranding topik pembahasana kalangan mahasiswa kampus keguruan. Bagaimana tidak, Kampus Keguruan yang sejatinya mencetak tenaga kependidikan yang profesional seakan kehilngan taringnya. Sebuah surat edaran dari Mentri Pendidikan dan Kebudayaan RI menyatakan bahwa akta 4 untuk lulusan kependidikan sudah tidak diberikan lagi. Jelas berdampak terhadap kampus yang saat ini telah kami tempati, Universitas Negeri Yogyakarta.

Jelas saja isu ini langsung mendapatkan banyak komentar. Bagaimana tidak, beberapa waktu yang lalu salah satu program studi kependidikan di UNY melambung tinggi peminatnya karena sertifikasi guru yang akhirnya membuat UNY sedikit terdongkrak namanya. Bagaimana tidak, Kampus berwarna biru ini telah mencetak beribu-ribu guru di indonesia karena statusnya sebagai kampus keguruan.

Entah apa yang mereka orang-orang pintar itu fikirkan. Isunya karena seorang dokter saja harus Sekolah Profesi Dokter terlebih dahulu untuk menjadi PNS sebagai dokter, dan akhirnya kebijakan inipun di keluarkan. Isunya sudah dari tahun 2005, tapi mana sosialisasinya? Kenapa baru sekarang diberlakukan dan terkesan tanpa sosialisasi. Bahkan salah satu Ketua Jurusan sampai geleng-geleng kehabisan jawaban untuk menjawab mahasiswanya yang menanyakan terekait hal ini.

Kalau dikaji lebih lanjut, semua kampus baik murni dan keguruan mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi guru. Padahal kalau dilihat secara kompetensi, jelas kompetensi keahlian masing-masing bidang menjadi berkurang karena harus diberikan materi tentang kependidikan. Kemudian layaknya UNY yang merupakan kampus kecil, kami harus bersaing dengan apa ketika taring kami di cabut secara paksa?

Aneh memang, ini sudah bulan maret kurang 1 bulan lagi menuju 9 April dimana ada pesta rakyat disana. Sehinga seolah isu ini sebagai salah satu isu pengalih perhatian mahasiswa untuk PEMILU. Entahlah apa yang mereka akan rencanakan, yang jelas kami adalah mahasiswa yang butuh kejelasan. Janganlan hanya untuk kepentingan kekuasaan sehingga harus mengorbankan segelintir kaum ini.

5 komentar:

  1. Setuju, bisa jadi itu menyangkut pemilu 2014. Mungkin jika ada klarifikasi dari pihak yang terkait semua itu menjadi jelas.
    Apakah kita sebagai calon pendidik dirasa kurang cukup mumpuni dengan lulus 4 tahun, sehingga pemerintah mengambil kebijakan seperti itu.?

    Maaf hanya sekedar sharing aja karena tertarik dengan tulisannya. hehe

    BalasHapus
  2. iyaa.. terkadang pun sempat terfikir karena begitu kompleksnya masalah pendidikan di indonesia, mereka (orang orang pintar di atas sana) malah memilih mengambil jalan pintas yang sepertinya terkesan memaksa..

    of course, memang adanya tlisan ini untuk saling berbagi, syukur-syukur berdiskusi mb aimma (y)

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  4. Oh iya, nanti di FIP ada audiensi PPG, mungkin sedikit bisa menjawab kegalauan para calon guru terkait masalah tersebut.

    Iya, (y)

    BalasHapus
  5. kemaren sempat datang, cuma menyempatkan saja... nice (y)

    BalasHapus