kau adalah orang yang selalu benar dengan segala sudut pandangmu,
tidak akan pernah mudah berkata, hanya akan mudah dalam angan,
dulu, kita bisa berbicara seakan idealisme menjadi sebuah raja,
saat ini, seakan ombak menerjangmu melemparmu kedalam sebuah dosa bersama turunan.
akupun mulai berfikir, salahkan aku?
ternyata akupun menjawab, bukan aku yang salah.
namun dalam tingkatan emosi yang paling memuncak malam ini,
dalam kerasnya kekerasan sebuah malam, dan lembutnya kelembutan sebuah pagi.
saat kamu diam, aku ingin marah. saat aku diam apa kau tau aku sedang marah?
entahlah malam ini aku tak bisa berfikir. Selayak catatan ini yang tak punya alur dan tujuan.
air wudhu pun hanya bisa mendinginkan, bukan memaksa untuk menyudahi apa yang sudah terjadi.
aku yakin tak dapat berarti tulisan ini.,
karena sampai akhir malam ini, aku masih merasa "sendiri menyepi"
tidak akan pernah mudah berkata, hanya akan mudah dalam angan,
dulu, kita bisa berbicara seakan idealisme menjadi sebuah raja,
saat ini, seakan ombak menerjangmu melemparmu kedalam sebuah dosa bersama turunan.
akupun mulai berfikir, salahkan aku?
ternyata akupun menjawab, bukan aku yang salah.
namun dalam tingkatan emosi yang paling memuncak malam ini,
dalam kerasnya kekerasan sebuah malam, dan lembutnya kelembutan sebuah pagi.
saat kamu diam, aku ingin marah. saat aku diam apa kau tau aku sedang marah?
entahlah malam ini aku tak bisa berfikir. Selayak catatan ini yang tak punya alur dan tujuan.
air wudhu pun hanya bisa mendinginkan, bukan memaksa untuk menyudahi apa yang sudah terjadi.
aku yakin tak dapat berarti tulisan ini.,
karena sampai akhir malam ini, aku masih merasa "sendiri menyepi"