Sabtu, 21 Desember 2013

Integritas

Assalamu’alaikum Wr Wb.
                Sahabat, insyAllah kali ini kita akan membahas sebuah sifat manusia. Sebuah sefat yang kata orang saat ini sudah jarang dimiliki. Padahal makna dari sifat ini akan wajib ditanamkan dalam-dalam pada setiap pemimpin, bukan presiden, bukan gubernur, bukan khilafah, bukan ustad. Tapi cukup dengan kita melihat jauh kedalam diri kita, hakekatnya seorang manusia adalah pemimpin. Sifat itu adalah integritas, yah integritas yang saat ini sudah luntur dalam setiap sanubari manusia. Integritas ini akan mempengaruhi setiap tingkah dan perilaku dari setiap manusia. Integritas merupakan jati diri, jati diri dari setiap manusia dimana apa yang ia katakan dan apa yang ia lakukan itu sejajar.
                Menoleh kebelakang, hari ini aku masih berada dalam sebuah organisasi. Organisasi dimana pertama kali aku memimpin sebuah organisasi resmi, memimpin dengan begitu banyak permasalahan diawal. Bahkan tak bisa kututupi aku hanya seorang manusia biasa, bukan super hero yang mempunyai kekuatan super. Hingga akhir kepengurusan ini, begitu banyak masalah yang akhirnya diperbesar. Dan waktu itu ketika ada seorang adek berkata, “ mas, kalau seperti ini terus gak akan pernah maju. Kita sudah dari awal punya masalah. Percuma kalau sudah di akhir begini, gak akan pernah maju. Coba dari dulu mas seperti ini...seperti ini....seperti ini... “ kata kata itu terus saja dia lontarkan untuk mengkritik segala macam kekurangan yang ada, tanpa pernah membandingkannya dengan pembanding sebelum sebelumnya.
                Beberapa waktu setelah itu, ketika ada sebuah rapat evaluasi untuk menyongsong periode depan. Ingin rasanya aku buktikan, dengan caramu itu apakah bisa membuat semua permasalahan ini selesai. Orang yang dengan mudah mengkritik itu sama sekali tidak kelihatan. Bahkan kabarpun tidak ada, entahlah mungkin khusnudzon saja sedang ada acara yang jauh lebih penting. Hingga pasca itu banyak kerja-kerja yang harusnya dia ikut membantu, tapi pun sama saja tidak terlihat batang hidungnya. Sampai akhirnya sebuah pertanyaan kulontarkan, “ kemaren kemana? Ko gak ikut ngerjain wearpack?” “aduh maaf mas, aku ada acara di kos, ada proyek sm temen-temen udah d tunggu”.
                Sahabat, lihatlah cerita diatas. Mudah memang ketika berbicara, apalagi menacari sebuah kekurangan  orang hingga akhirnya merasa dirinya lebih baik. Tapi lihat, seberapa sering kita melihat orang lain dibanding menginstropeksi diri? Disinilah integritas itu berperan, gampang memang ketika menganggap diri ini lebih baik, dengan bermacam-macam masukan untuk orang lain. Namun, lihatlah apakah masukan itu bukan untuk kita, apakah petuah itu bukan untuk kita. sedangkan ketika kita berbicara telinga paling dekat dengan mulut adalah telinga kita. Kemudian, sebenarnya integritas itu apa?
                Pertama, intergritas adalah tanggung jawab. Tanggung jawab atas apa yang sudah ia yakini, tanggung jawab atas apa yang ia lakukan, tanggung jawab atas apa yang ia katakan. Tidak semua apa yang diyakini, dilakukan dan dikatakan itu pasti benar. Dan tanggung jawab untuk kebenaran adalah dengan memperjuangkan kebenaran itu meski banyak menentang. Sementara tanggung jawab untuk sebuah kesalahan adalah ketika ia berani mengakui sebuah kesalahan, meminta maaf dan berjanji dan berusaha untuk tidak melakukan kesalahan lagi. Tidak mudah memang ketika ego masih dijadikan sebuah prioritas. Namun, bukti sebuah komitmen adalah sebuah tanggung jawab.
                Kedua, integritas berarti dapat dipercaya. Untuk menjadi orang yang dapat dipercaya tidaklah mudah, karena kepercayaan orang itu akan terlihat ketika ia melihat dengan mata kepalanya sendiri, sementara kita tidak mungkin ada di depan mata orang dalam waktu yang lama. untuk menjadi orang yang dapat dipercaya adalah cukup degan membuat apa yang ia katakan dan apa yang ia kejakan itu sejalan. Ketika merasa tak mampu untuk melakukan lebih baik diam.
                Ketiga, integritas berarti menguasai dan mendisiplinkan diri. Banyak orang salh dalam mengartikan disiplin kerja, yaitu bekerja tanpa lelah, bekerja tanpa istirahat. Itu jelas salah, disiplin itu mampu menguasai diri dari segala macam ego, atau keinginan. Orang disiplin bukanlah orang yang paling banyak kerjanya namun orang yang paling efisien kerjanya. Ia bekerja bukan tas dasar apa yang ia inginkan, namun ia bekerja atas apa yang dibutuhkan.
                OK, sahabat mungkin sedikti pembelajaran yang dapat disampaikan. Setiap orang pasti punya kekurangan, yang terpenting adalah bagaimana dia menambah kelabihannya bukan bagaimana ia menutupi kekurangannya. Jadilah orang yang senantiasa mengevaluasi diri, bukan mengevaluasi orang lain. Salam semangat perbaikan ^_^
Wassalamu’alaikum Wr Wb.

               

Kamis, 28 November 2013

Pesta Demokrasi FT UNY 2013

Assalamu'alaikum Wr Wb.

Alhamdulillah kali ini sedikit akan terpaparkan apa yang sedang terjadi saat ini di Fakultas Teknik UNY. yah, tepat sekali Pemilihan Mahasiwa (PEMILWA) dimana akan di tentukan melalui pemilihan siapa yang kelak akan menjadi pemimpin di Organisasi Mahasiswa (ORMAWA) FT UNY baik setara jurusan yaitu ketua Hima ataupun setara fakultas yaitu BEM FT UNY.

Tahun ini bisa dikatakan cukup subhnAllah sekali ya? bukan karena tahun 2014 akan ada PEMILU untuk presiden, tetapi memang fenomena yang terjadi di Fakultas Teknik UNY ini sangat berbeda. Teringat jelas ketika tahun lalu, ada dua pasang calon BEM akan tetapi hanya satu yang beraksi lewat kampanye. Sementara tahun ini, dari 2 calon sama-sama kuat dengan metode kampanyenya masing-masing.

Sayang sempat terlihat dimata ini lewat kampanye dunia maya, "apakah ini yang dinamakan demokrasi? ketika doktrinasi merajalela untuk sebuah kekuasaan?" yah, hati ini langsung tercengang dengan kata seorang adek kelas yang cukup kritis sih sebenarnya. Ada yang salahkah dengan pergerakan mahasiswa saat ini, bagi saya sih bukan masalah doktrinasi memperbaiki citra ataupun memperburuk citra. Seorang pemimpin itu pasti adalah orang yang terbaik kok.

Tapi Allhamdulillah mungkin karena tahun lalu perjuangan kami begitu besar, akhirnya merekapun belajar dari kami. Belajar melalui pesta demokrasi mahasiswa, harapanya sih bukan saat ini saja, tatapi kedepan Mahasiswa itu luar biasa, saya bangga merasakan menjadi mahasiswa, mahasiswa yang tidak hanya berjalan dengan langkah, tetapi juga berfikir untuk melangkah. Ingat orientasi itu bukan untuk pemenangan tetapi untuk kebermanfaatan. Dunia kampus adalah laoratorium dunia, maka manfaatkanlah semaksimal mungki ketika kamu didalamnya, sehingga ketika kamu keluar dunia yang nyata itu siap untuk di jalani.

Mungkin dimulai dari PEMILWA ini kedepan Mahasiswa akan kembali sadar, bahwa statusnya bukan lagi murid yang hanya belajar untuk dirinya sendiri, tetapi adalah seorang pejuang yang siap memikirkan orang banyak serambi memikirkan dirinya sendiri. Janganlah sampai Pergerakan-pergerakan mahasiswa yang begitu fenomenal ini akan tergerus oleh budaya liberalisme yang akan menghancurkan nilai dan norma. Boleh saja Amerika itu dikatakan negara maju, tetapi karena liberalisme itu di belkangnya begitu banyak tanda-tanda kehancuran dunia.

Masih sangat teringat jelas dalam sebuah kajian itu, "hakekatnya seorang pemimpin adalah ia yang paling dekat dengan Tuhannya" maka dari itu ketika nama ini sudah jelas terpampang disana untuk menjadi seorang yang akan berjuang, hal pertama yang harus dilakukan adalah mendekatkan diri kepadaNya. Gampangnya mungkin seperti ini, ketika resmi terpilihpun tetapi sehari sebelum dilantik tiba-tiba dimabil nyawanya juga percuma saja.hmmm... iya juga kan?

Melihat fenomena saat ini, saya rasa sudut pandang sangat berpengaruh. Setiap orang punya kelebihan dan kekurangan masing-masing, kuncinya cuma satu, Allah itu adil " siapa yang paling keras usahanya dia yang akan mendapatkan paling banyak juga". Siph, saya yakin dan saya percaya Mahasiswa Fakultas ini masih butuh pemimpin yang mampu mengarahkan kelompoknya ke arah yang lebih baik, bukan hanya kata-kata saja tetapi juga aksi yang mungkin tidak semua orang dapat melihatnya tetapi akan terasa manfaatnya kelak cepat atau lambat.

11 Desember 2013, akan menjadi saksi perwajahan Mahasiswa Fakultas Teknik UNY. Bismillah saja, tidak perlu takut akan semua suara-suara itu. Ketika dari awal sudah mengazamkan diri untuk beribadah insyAllah pasti ada jalan. "Ketika yang kamu bawa itu adalah surga, apa yang perlu kamu takutkan?"kata ustd zaki permana.

Bismillah, yang akan kami bawa dari dulu sampai sekarang cuma satu, dan tidak akan terganti mesti harus tercaci maki. Kami mendapatkan warisan ini, pun begitu kedepan kami yakin akan ada yang meneruskan kami.

Sedikit ini yang dapat digambarkan, semoga bermanfaat. Mahasiswa itu luar biasa, dan saya bangga dengannya.

Wassalamu'alaikum Wr Wb.

Selasa, 12 November 2013

Qiyadah


Perkara memilih qiyadah atau pemimpin adalah salah satu hal yang paling fundamental dalam Islam, begitu banyak ayat dalam al-Quran dan hadits yang menyinggung tentang pemimpin dan kepemimpinan. Ketika Rasulullah SAW wafat para sahabat sepakat bahwa akan memilih pemimpin dulu sebelum mengukurkan jenazah orang paling mulia itu Rasul SAW. Ini menunjukkan sebegitu pentingnya keberadaan seorang pemimpin di tengah-tengah umat atau sebuah jamaah sehingga sampai-sampai jenazah Rasul SAW harus ditangguhkan pemakamannya oleh para sahabat demi menjaga agar tidak ada kekosongan pemimpin.

Apalagi dipertegas oleh Rasul SAW sendiri dalam banyak hadits-haditsnya. Bahkan dalam perjalanan pun kita harus memilih pemimpin, berikut haditsnya,


“Apabila tiga orang keluar bermusafir maka hendaklah salah seorang dari kamu menjadi pemimpin.” (Riwayat Abu Daud).


Apatah lagi mengenai kepemimpinan umat atau jamaah. Maka wajar kemudian Umar bin Khathab RA mempertegas keberadaan pemimpin dalam Islam dan jamaah dalam ungkapannya yang sangat termasyhur, “Tiada Islam tanpa jamaah, tiada jamaah tanpa qiyadah dan tiada qiyadah tanpa ketaatan”. Pada ungkapan Umar bin Khathab RA ini ada empat komponen yang menyatu menjadi satu yang tidak bisa dipisahkan yaitu Islam, jamaah, qiyadah, dan ketaatan. Sebab bila ada salah satunya yang hilang maka seluruhnya akan menjadi tidak sempurna.


Memilih pemimpin bukanlah perkara yang mudah dibutuhkan pertimbangan yang matang tentang banyak hal, apalagi menjadi seorang pemimpin ini perkara yang lebih sulit lagi. Sebab menjadi seorang pemimpin mengharuskan dirinya bak “malaikat” yang tak pernah berbuat salah, karena pemimpin adalah cerminan bagi yang dipimpinnya, karena pemimpin harus menjadi teladan bagi yang dipimpinnya, karena pemimpin tidak boleh melakukan kesalahan sedikit pun, apabila ia melakukan kesalahan maka boleh jadi kesalahan-kesalahan itu akan menjadi pembenaran bagi yang dipimpinnya. Seorang pemimpin harus siap dibully, seorang pemimpin harus siap menjadi pusat perhatian banyak orang dari yang dipimpinnya segala bentuk tindak dan tanduknya.
Di setiap episode hidupnya, di setiap penggal cerita kesehariannya ia akan selalu dicari-cari kesalahan baik oleh lawan ataupun kawan. Kehati-hatian harus menjadi menu utamanya sebab boleh jadi hal yang makruh untuk seorang jundi (bawahan) bisa menjadi haram bagi seorang pemimpin. Contoh dalam konteks hari ini misalnya, dalam memainkan dunia maya, membuat status, komen dan hal lainnya. Bila yang membuat status agak aneh-aneh adalah orang biasa atau para jundi/bawahan maka itu menjadi hal biasa tetapi jika yang membuat itu seorang pemimpin maka itu akan menjadi malapetaka dan mungkin haram hukumnya.


Maka pantaslah kemudian bila tak banyak orang yang mampu menjadi pemimpin, memimpin diri sendiri saja susah apalagi harus memimpin banyak orang. Dibutuhkan prinsip dari ungkapan Umar bin Khathab RA tadi “tiada pemimpin tanpa ketaatan” selama apa yang diperintahkan oleh pemimpin tadi bukan untuk kemaksiatan maka sudah seharusnya kita sebagai jundi mentaatinya. Di tengah kewajiban seorang pemimpin yang begitu banyak maka tugas kita sebagai jundi wajib membantunya. Bantu pemimpin-pemimpin kita dengan mentaati perintahnya, mendoakan kebaikan untuknya dan menasihati jika ia berbuat salah, janganlah menghakiminya atau malah mencari-cari kesalahannya. Cukuplah kita bisa renungi pidato Abu Bakar As-Siddiq RA ketika beliau selesai dilantik menjadi khalifah pertama, berikut penggalan pidatonya:


Wahai manusia, hari ini aku telah diangkat menjadi pemimpin kalian bukanlah karena aku yang terbaik di antara kalian semuanya, untuk itu jika aku berbuat baik bantulah aku, dan jika aku berbuat salah luruskanlah aku. Sifat jujur itu adalah amanah, sedangkan kebohongan itu adalah pengkhianatan. ‘Orang lemah’ di antara kalian aku pandang kuat posisinya di sisiku dan aku akan melindungi hak-haknya. ‘Orang kuat’ di antara kalian aku pandang lemah posisinya di sisiku dan aku akan mengambil hak-hak mereka yang mereka peroleh dengan jalan yang jahat untuk aku kembalikan kepada yang berhak menerimanya. Janganlah di antara kalian meninggalkan jihad, sebab kaum yang meninggalkan jihad akan ditimpakan kehinaan oleh Allah Swt. Patuhlah kalian kepadaku selama aku mematuhi Allah dan Rasul-Nya. Jika aku durhaka kepada Allah dan Rasul-Nya maka tidak ada kewajiban bagi kalian untuk mematuhiku. Kini marilah kita menunaikan shalat semoga Allah Swt melimpahkan Rahmat-Nya kepada kita semua”.


Point utama yang bisa kita ambil dari pidato itu adalah taat kepada pemimpin selama dia masih taat kepada Allah SWT dan Rasul-Nya dan apabila ia tidak lagi punya ketaatan kepada Allah SWT dan Rasul-Nya maka hilang sudah kewajiban taat kita sebagai seorang jundi.


Minggu, 03 November 2013

Piyungan, 2 November 2013

Assalamu’alaikum wr wb


Kawan-kawanku sekalian...
Pantaskah kita mengeluh dalam mengarungi dakwah ini?
Ada atau tidaknya kita dakwah ini akan tetap di perjuangkan!
Percayalah, dakwah ini begitu indah untuk tidak kita perjuangkan..
karena, Dialah Allah.. Dzat yang menciptakan segala yang tercipta, rabb semesta Alam..

Allhamdulillah ketika tahun ini fakultas teknik akan bermain dengan  4 orang. Namun apakah kalian ingat “la yukalifullahunafsan illa wus’aha” dan Allah tidak akan memberikan cobaan terhadap manusia, kecuali ia mampu...
apa arti dari semua itu kawan, ketika musuh kita itu kuat maka sudah menjadi sunatullah bahwa jama’ah kita juga kuat.

Hanya ada 2 hal yang akan di catat dalam sejarah seorang manusia. Yaitu sebagai seorang pecundang atau pahlawan. Silahkan kalian keluar dari jama’ah ini, silahkan kalian lari dari medan perang. Dan itulah yang akan mencatatkan diri kalian sebagai seorang pecundang.
Namun kawan, marilah kita satukan kekuatan dan saling bergandegan tanggan untuk terus bergerak sebagai seorang pahlawan.

Apakah kalian fikir ketika satu kaki ini terluka itu akan menghentikan langkah ini?
apakah ketika siang ini telah berubah menjadi malam itu akan menghentika perjuangan ini?

Ingin sekali rasanya saya berteriak, TIDAAAAAKKKKK....

Bahkan seorang jendral soedermanpun adalah orang yang tidak bisa berjalan,
Bahkan ketika matahari itu telah terbenam masih ada bulan dan bintang yang akan senantiasa menerangi jalan perjuangan.

Kemudian apa lagi yang perlu kita takutkan kawan, saya yakin bahwa tidak akan ada yang pernah bisa menghentikan kita..
Kecuali Allah, Allah yang begitu dekat. Bahkan tanpa harus berada dipuncak gunungpun Allah sangat dekat, Allah jauh lebih dekat dari urat nadimu...

Sampai saat ini saya yakin bahwa, hakekatnya seorang pemimpin adalah ia yang paling dekat dengan Allah...
Namun, lihat lah antum sekalian, lihatlah saya, lihatlah kita, dan lihatlah jama’ah ini.

Pernah kah kalian kecewa?

pernah kah kalian kecewa, jawab?

Namun kawan, akankah kekecewaan kekecewaan tak bermakna itu yang akan menundukan kita? saya hanya ingin menyampaikan sebuah kalimat:
“Bismillahirrahmannirrahim, Ya Allah.... aku berjuang bukan untuk jama’ah ini, tapi untuk Allaaaahhhhh... rabb yang menciptakan jama’ah ini... Alllaaaaahukabarrrrr!!!!”

Dan kawan kawanku semua, untuk kemenangan kita, angkat jari telunjuk kalian keatas.. “salam satu jari, Ashadualla illaha ilallah, wa ashaduana mukhamadarrosulullah”

Dakwah ini akan hancur kawan, dakwah ini akan musnah....

Jika kita...

Tanpa Allah...


Wassalamu’alaikum wr wb

#BaniAsroff

Senin, 21 Oktober 2013

Waktu


Demi masa,
Sesungguhnya manusia dalam kerugian,
Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasehati untuk ksabaran,
(Q.S. Al Ashr 1-3)

                Sahabat sekalian, Maha Suci Allah Rabb yang Maha Pencipta dengan seluruh ciptaannya. Hari ini matahari masih bersinar dengan cerah, tinggal menunggu kapan maahari itu akan naik tepat diatas kepala hingga nanti matahari itu akan terbenam di sebelah barat. Perputaran matahari itu terbatas oleh waktu, waktu yang selalu sama setiap harinya, dalam sebuah penelitian ketika bumi berhenti berEvolusi satu detik saja, maka bumi ini akan seketika mengalami perubahan maha dahsyat.
                Maha Suci Allah dzat yang mengatur segalanya. Beliau adalah hakim yang paling adil dan  pemberi yang paling bermanfaat. Allah bukan hanya memberikan apa yang kita minta namun lebih dari itu Allah memberi apa yang kita butuhkan. Termasuk waktu ini, mungkin bagi sebagian manusia waktu 24 jam dalam sehari masih sangat kurang dengan berjuta kesibukanya, tetapi dilain tempat justru ada orang yang hanya menghabiskan waktunya untuk hal-hal yang tidak produktif.
                Rosulullah SAW adalah teladan yang tak pantas kita ragukan. Sudah sepantasnya kita mencontoh dan belajar bagaimana managemen waktu beliau.
                Sahabat sekalian, apakah pantas kita meragu dengan diri kita sendiri. Terkadang kita punya begitu banyak dan begitu besar mimpi yang ada di alam sana, namun sering sekali semua itu kandas karena kita sudah terdoktrin prasangka bahwa diri ini tak mampu  mewujudkannya. Lihatlah tokoh tokoh luar biasa di dunia ini, Rosulullah SAW, Albert Einstein, Sultan M. Al Fatih, Barack Obama dll. Mereka semua hidup di dunia dimana kita hidup saat ini, mereka juga punya waktu yang sama dengan kita. Namun mereka mampu dengan sekuat tenaga memanfaatkan waktunya sebaik mungkin.
                Pertanyaanya, yang membedakan kita dengan mereka itu apa? Yah, salah sattu diantaranya adalah perjuangan. Orang-orang yang luar biasa adalah orang-orang yang hidup dengan cara luar biasa pula. Mereka tidak banyak, mungkin hanya ada 1 diantara 100 orang, akan tetapi itulah yang menjadi pembeda. Dimana 100 orang hanya akan menjadi manusia yang biasa-biasa saja, sedangkan 1 orang itu akan menjadi orang yang berbeda.
                Masalah yang di berikan Allah itu tidak akan pernah di luar batas kemampuan kita, itu berarti apapun masalah didepan kita harusnya kita pasti bisa menyelesaikannya. Janganlah pernah meninggalkan sebuah masalah tanpa terselesaikan. Sesungguhnya masalah itulah yang akan membuat kita tetap berTAHAN dan berTUHAN.
                Apa lagi yang perlu kita ragukan, untuk menjadi seorang PRESIDEN, PENEMU, SEKJEND PBB, PANGLIMA PERANG, PENULIS dan lain sebagainya. Semua itu hak kita, yang tidak pernah haram untuk di perjuangkan.

                Semangat merajut asa, dalam sejuta cita. Kemarin adalah masa lalu, hari ini adalah kenyataan dan esok adalah mimpi. 

Rabu, 09 Oktober 2013

Kaca Yang Berdebu

Fitrahnya perempuan dan lelaki memang berbeda. Bukan hanya secara fisik, namun juga pemikiran, cara berbicara, cara makan, cara menyelesaikan masalah dan beragam proses kehidupan lain. Bukannya membandingkan perbedaan kapasitas dan kualitas perempuan dan lelaki, hanya bercerita sebagian kecil yang baru saya tahu dan belajar pahami dari pasangan hidup saya.

Saat mendapatkan proposal nikah si dia (baca: suami) saya terkejut. Rasanya seperti membaca proposal saya sendiri. Banyak persamaan yang saya dapati di sana. Misalnya tanggal dan bulan kelahiran kami sama, 15 Juli-beda tahun saja. Karakter yang ‘terbaca’ dalam biodata pun mirip. Visi-misi keluarga, itu juga gak beda jauh. Konon jodoh itu, belom kenal saja sudah klik
.
Berangkat dari prasangka persamaan di banyak hal, saya pikir kami setipe. Pasti mudah mengayuh biduk dan menyelaraskan perjalanan ke depan. Ternyata benar, kami BERBEDA. Bukan perbedaan pada hal-hal esensial dalam pernikahan sih, CUMA masalah perbedaan cara pandang. Akhirnya, saya-kami benar-benar harus saling berkenalan lebih lanjut, tidak cukup perkenalan di rumah guru mengaji yang cuma 1,5 jam itu. Dan perkenalan ini memang harus terus dijalani sepanjang usia pernikahan, agar engkau makin memahami pasanganmu. Agar masing-masing dari kita menjadi ‘pakaian’ bagi pasangan kita. Agar sakinah itu benar-benar menentramkan rumah cinta kita.

***.
Kebanyakan pengantin baru pasti tidak lepas dari problem ini, komunikasi dan menyelaraskan diri satu sama lain. Ini perkara proses dan tidak bisa instan macam mie keriting siap seduh. Butuh kemauan untuk menerima pasangan kita satu paket, kelebihan plus kekurangannya, tunai! Butuh kelapangan untuk bisa mengenal lebih jauh agar bisa saling memahami satu sama lain. Seperti halnya saat mendapat amanah, butuh pundak lebih kuat, butuh kaki lebih kokoh, hati lebih lapang dan pikiran lebih jernih, bukan menyalahkan amanah tersebut.
Saya benar-benar harus mengingat lagi isi buku Mars and Venus yang saya baca tempo dulu zaman remaja. Buku psikologi suami-istri juga cocok buat dibaca. Agar kita saling mengerti. Kenal itu butuh ilmu, agar perlakuan kita terhadap pasangan itu pas-kena di hati. Apalagi buat pasangan macam saya yang gayanya membangun cinta, butuh usaha untuk menghadirkan cinta tersebut dan meng-upgradenya. Meski kadang, banyak hal-hal di luar dugaan yang membuat kita (selalu) jatuh cinta pada pasangan.

***
Sesuatu yang bagi perempuan suatu kebutuhan, bisa jadi bagi dia “Emang penting ya?”. Perempuan acapkali menganggap penting hal remeh temeh, lelaki sebaiknya memahami ini. Karena dari hal tidak penting dan remeh konflik kecil bakal menghiasi hari-hari kita. Bagi lelaki cukuplah cinta itu diwujudkan dari tanggungjawab dan kesetiaannya sebagai seorang suami, tak melulu soal kata I love you. Sementara perempuan adalah makhluk yang ingin dihujani sejuta perhatian dari pasangannya. Buatnya, kata-kata cinta, perhatian pada hal-hal kecil (yang tidak penting bagi lelaki), cara memandang, cara memanggil, cara menggenggam tangan, isi sms dan beragam listsepele lain adalah wujud cinta yang ingin ia dapatkan dari suaminya.

Sisi lainnya, lelaki terbiasa fokus pada satu hal, perempuan memiliki cara pandang menyebar. Wajar saja, saat si dia menulis sms, dia tidak bisa diganggu gugat, tidak nyambung diajak ngobrol dan suka ‘amnesia’ jika di sebelahnya ada istrinya. Perempuan sebaliknya, ia benar-benar multi task, saat menelpon, dia bisa sambil menyetrika, sambil memasak, sambil menyapu, sambil nulis, juga sambil ngobrol dengan orang lain di sampingnya.

Belum lagi type lelaki yang macam karet gelang. Ada pada masa tertentu dia akan menjauh dan menutup diri, masuk ke gua. Memikirkan masalah yang dihadapinya dan mengumpulkan energi lebih. Ia akan lebih banyak diam dan berbicara ke dalam hatinya sendiri. Perempuan tentu saja gak bisa dicuekin kayak gini-apalagi yang gak paham perbedaan psikologi lelaki-perempuan. Parahnya, semakin si perempuan mengeluarkan beragam jurus untuk menarik perhatian suaminya di masa ini, lelaki justru makin senewen. Toh kalau pikiran si lelaki dah fresh, dia bakal balik ke sisi pasangannya. So, sabar saja ya para istri kalau mendadak suami diam dan menjauh, yakinlah ia hanya butuh sendiri sejenak untuk melapangkan hatinya.

Beda dengan gaya perempuan yang harus berbicara-bercerita-mengeluarkan suara untuk mengurangi beban masalahnya. Bukan bermaksud mengeluh sebenarnya ketika seorang istri bercerita tentang kerjaannya di rumah, ia cuma minta diperhatiin kok. Semakin si istri merasa dipahami suaminya, makin banyak keluhan yang ia utarakan. Tidak heran, ada anggapan kalau perempuan itu cerewet. Nyatanya? Emang iya! Tapi itu hanya di rumah, bagi perempuan, rumah adalah tempat paling nyaman untuk menjadi diri sendiri dan menceritakan semuanya, sementara lelaki, ia adalah makhluk cerewet di luar rumah, luar rumah baginya adalah arena untuk menunjukkan eksistensi dirinya. Tidak ada salahnya para suami jadi pendengar yang baik bagi istrinya, walau cuma, “hmm”, “trus”, “owh”, insya Allah membuat rumah terasa lebih ramai.

***
Beberapa hari kemarin, saya merasa tidak nyambung dengan si dia. Pas dikomunikasikan, dianya merasa fine-fine ssaja. Katanya, tak berkurang sedikit pun cintanya pada saya, halah! Di sinilah saya belajar mengkomunikasikan perasaan saya, terutama ketika ada beberapa hal yang bagi saya mengganjal. Benar kata suami saya, perempuan itu suka menyimpulkan sendiri suatu hal berdasarkan perasaannya saja. Tadi benci, sekarang cinta, perasaan itu begitu mudah berbolak-balik hanya dalam hitungan menit. Konon, lelaki itu menggunakan 9 akal dan 1 perasaan sementara perempuan mengoptimalkan 9 perasaan dan 1 akal, kalau sedang tidak nyambung, komunikasikanlah dengan santun.

Well, setelah nikah saya baru benar-benar sadar maksud dari lagu Maidani kalau perempuan itu diibaratkan kaca yang berdebu. Begitulah fitrahnya, ia adalah bagian dari tulang rusuk teratas yang bengkok. Ketika kau paksa luruskan, ia akan patah. Take care please sebagaimana Rasulullah saw contohkan dalam berumah tangga. Sebaik-baiknya lelaki adalah yang bersikap lemah lembut terhadap keluarganya. Perlakukan pasangan kita seperti yang ia butuhkan, bukan yang kita inginkan.
Dan saya bersyukur sekali mendapatkan suami yang begitu luar biasa. Ia selalu mencoba memberikan yang terbaik pada keluarga. Semoga Allah membalas setiap kebaikannya dengan surga.


Sumber: http://www.dakwatuna.com/2013/10/08/40276/kaca-yang-berdebu/#ixzz2hBHEculr 
Follow us: @dakwatuna on Twitter | dakwatunacom on Facebook

Senin, 07 Oktober 2013

Kuatkanlah Pondasimu

Allah SWT menciptakan segala yang ada dilangit dan di bumi ini dengan kelebihannya masing masing. Bersyukurlah manusia yang di ciptakan Allah sebagai makhluk paling sempurna. Kesepurnaan manusia bukan berati tanpa kekurangan, akan tetapi kesempurnaan hasil perbandingan dengan ciptaan Allah yang lainnya.
Terkadang manusia merasa hebat, merasa kuat dengan dirinya. Sebagai seorang aktifis mungkin aku begitu menderita saat ini, sebenarnya hanya luka kecil namun begitu vital. Ketika kaki ini yang biasa kugunakan untuk berlari meminta waktu untuk beristirahat. Luka di kaki kanan yang sebenarnya tidak terlalu besar, dalam sekejab bisa meruntuhkan segala aktifitasku.

lalu nikmat tuhanmu yang manakah yang telah engkau dustakan” QS. 55:55

Ayat diatas memang benar, terkadang kita lupa dengan diri kita. siapa kita, dari mana kita dan untuk apa kita. sering merasa hebat dengan apa yang kita punya, sering merasa besar dengan apa yang kita miliki. Tapi pernahkah kita membayangkan ketika salah satu saja bagian dari kita diambil sang pemiliknya apakah kita bisa berbesar diri lagi.

Mungkin kita manusia dapat diibaratkan dengan sebuah gunung. Lihatlah gunung yang menjulang tinggi itu, ia bagaikan raksasa yang begitu besar dan puncaknya menembus awan. Gunung itu akan terkenang karena berapa tinggi puncaknya menjulang, puncak yang mungkin tak pernah terlihat karena selalu diatas awan. Dari puncak gunung dapat terlihat begitu indah pemandangan dibawahnya, dapar melihat bentangan panorama alam yang sangat luas dari atas sana.

Namun, coba kita lihat kebawah. kenapa puncak yang selalu dipuja-puja itu bisa tetap kokoh dan menjulang tinggi? Padahal selalu didera hujan dan badai yang pasti lebih dahsyat daripada di daerah rendah. Iya, karena gunung itu bukan hanya puncak saja, tapi gunung itu juga ditopang dengan kaki-kaki gunung yang begitu kuat. Bayangkan ketika kaki gunung itu kropos, tentu puncak yang begitu tinggi akan mudah jatuh. Puncak yang selalu dipuja itu akan runtuh. Tak dapat lagi menjulang menembus langit, tak dapat lagi melihat panorama alam luas.


Kalau kita cermat, antara kaki manusia dan kaki gunung itu sama. Percuma ketika manusia itu pintar, cerdas dan tampan. Percuma ketika gunung itu menjulang tinggi menembus awan. Ketika pondasinya kropos ataupun terluka, pondasi itu tempat untuk berpijak untuk memulai segala yang ada diatasnya. Ketika pondasinya lemah maka hancurlah apa yang ada diatasnya. waAllualam bisawaf, semoga dapat menemukan makananya. Ini hanya cerita kecil dari seorang aktifis yang terkapar karena salah satu dari 2 pondasi tubuhnya terluka. 

Terdiam

Siapa orang yang tidak kaget ketika biasanya beraktifitas tanpa henti, dari pagi sampai malam, dari malam sampai pagi lagi. Rasanya seperti orang depresi, tapi entahlah seakan tak bisa diucapkan dengan kata-kata. Sebuah perasaan rindu akan aktifitas biasanya, aktifitas yang terkadang memuat tubuh ini lelah dan ingin berhenti dari segala aktifitas itu. Tapi kini ketika kesempatan itu diberikan, rasanya terlalu mendadak. Hati ini belum siap harus meninggalkan hiruk pikuk suasana kampus yang  sedang kupegang saat ini. Hati ini masih ingin bersama mereka para aktivis aktivis kampus, entah dengan agenda dakwah yang selama ini selalu menjadi cita-cita dalam diriku. Masih ingin duduk melingkar bersama mereka, menyampaikan pendapat ataupun bersitegang untuk mempertahankan pendapat. Bersyukurlah kalian manusia yang masih diberi kesempatan Allah SWT untuk tetap dalam kesempurnaan manusia.

Ketika hari ini harus terdiam dan membisu rasanya sangat tidak produktif sekali, apa yang bisa aku lakukan untuk orang-orang disekitarku seperti biasanya. Kasur ini, kamar ini, rumah ini mungkin orang bilang ini tempat nyaman untuk istirhat tapi bagiku suara angin yang bertiup kencang itu justru membuat fikiranku bertambah kalut. Selalu terlintas ingin rasanya segera bangun dan melanjutkan aktifitas biasanya. Suara angin itu memang keras tapi tetap tidak bisa menggantikan suara orang-orang yang selama ini ada disekitarku.


Ya Allah, ketika ini caramu untuk mengurangi dosa yang pernah kulakukan. Aku percaya engkau memberi apa yang aku butuhkan. Ketika ini caramu untuk menegurku, kurasa engkau zat yang maha tahu atas segala dalam diriku. Namun, aku tetap memohon kepadaMu kuatkanlah hati ini, karena engkaulah zat yang maha membolak balikkan hati. Maafkanan aku jika selama ini hanyalah berbuat dosa, ampunkan diriku atas segala salah dan khilaf. Terimakasih untuk orang-orang yang sempat menemaniku dalam kesendirian.

Kamis, 19 September 2013

Auto Identification and Data Capture


Automatic identification and data capture (AIDC) refers to the methods of automatically identifying objects, collecting data about them, and entering that data directly into computer systems (i.e. without human involvement). Technologies typically considered as part of AIDC include bar codesRadio Frequency Identification (RFID)biometricsmagnetic stripesOptical Character Recognition (OCR)smart cards, and voice recognition. AIDC is also commonly referred to as “Automatic Identification,” “Auto-ID,” and "Automatic Data Capture."
AIDC is the process or means of obtaining external data, particularly through analysis of imagessounds or videos. To capture data, a transducer is employed which converts the actual image or a sound into a digital file. The file is then stored and at a later time it can be analyzed by a computer, or compared with other files in a database to verify identity or to provide authorization to enter a secured system. Capturing of data can be done in various ways; the best method depends on application.
AIDC also refers to the methods of recognizing objects, getting information about them and entering that data or feeding it directly into computer systems without any human involvement. Automatic identification and data capture technologies include barcodesRFIDbokodesOCRmagnetic stripessmart cards and biometrics (like iris and facial recognition system).
In biometric security systems, capture is the acquisition of or the process of acquiring and identifying characteristics such as finger image, palm image, facial image, iris print or voice print which involves audio data and the rest all involves video data.
Radio frequency identification (RFID) is relatively a new AIDC technology which was first developed in 1980’s. The technology acts as a base in automated data collection, identification and analysis systems worldwide. RFID has found its importance in a wide range of markets including livestock identification and Automated Vehicle Identification (AVI) systems because of its capability to track moving objects. These automated wireless AIDC systems are effective in manufacturing environments where barcode labels could not survive:0

Download File related to Automatic Identification and Data Capture
- OAIM (Overviev Automatic Identification Method)
- Barcode Technology
- RFID (Radio Frequency Identification) 

Rabu, 18 September 2013

Penampilan Arus Mode

Bismilllah…

Langit-langit selalu memikat dipandang baik waktu malam maupun di pagi hari begitu juga wanita penuh daya memikat bagi yang memandang. Keindahan langit selalu membawa inspirasi, motivasi, dan ketakjuban bagi manusia memiliki keimanan, cinta serta berpikir positif.
Langit yang cerah, orang-orang di belahan bumi manapun menatap dengan penuh gairah. Begitu juga dengan ia, melangkah dan menikmati keindahan langit di tengah taman kota penuh kesejukan, kedamaian seakan-akan semangat berharmonisasi dengan alam dan membayangkan hari yang indah penuh keberkahaan.
Saat ia menikmati hari penuh keberkahaan yang ditemani cemilan dan semangat satu rindu yang dikotori dengan pandangan tak pantas diperlihatkan ditempat keramaian yang mayoritas umat muslim terbesar di dunia. Malu rasanya sebagai perempuan, rasanya kehormatan wanita diperboleh dilihat siapapun, ada rasa kejolakan hati ingin untuk mengingatkan wanita di seberang ia duduk. Namun hati dan otak terus berputar mencari cara untuk menegur wanita itu…!!!
Sudah hampir setengah jam berpikir untuk mencari cara tapi belum berhasil mendekati perempuan yang rela anatomi tubuhnya tertusuk angin dingin demi sebuah penampilan arus mode dan menggapai eksistensi sebagai perempuan menarik.
Bukan baru kali ini melihat wanita yang rela tertusuk angin dingin demi sebuah pencapaian modis. Bahkan teramat sering menemui mereka-mereka yang bersikap seperti itu, baik di dunia perkampusan, di kalangan terdidik maupun di kalangan biasa saja, lokasi happy fun (Mall) dan merebak ke pelosok desa… “Sering menggelitik naluri sebagai wanita”.
Kadang ia berpikir!!! Jangan-jangan wanita yang rela ditusuk angin kesensitifitasan imun tak berfungsi secara normal? Padahal ia yang menutup anatomi tubuh berlapis-lapis (Gamis, kaos kaki dan dua lapis kerudung) yang melekat di tubuh begitu takut tersentuh oleh angin apalagi tersentuh yang bukan mahramnya, tapi kenapa wanita itu begitu santai menikmati suasana angin dan tangan-tangan yang bukan mahramnya!!! Atau karena sudah terbiasa jadi tak bermasalah walaupun harus tertusuk angin maupun tangan laki-laki…”Astaghfirullah”
Sebaik apapun cara menampak dan merias anatomi tubuh jika diperuntukkan bukan untuk suami, tetap tidak menarik untuk dilihat karena aturan Allah didaprak yang ada kesian yang muncul ketika melihat…!!! Rasanya tak salah berkata seperti ini…^__^
Bukan Kepo, bukan sok perhatian dan sok Alim!!! Tapi merasa kasihan, merasa malu, merasa mereka tak cinta pada tubuh sendiri dan ia benar-benar merasa beruntung masih mampu menunaikan amanah pada Allah, walaupun belum sempurna. Apalagi dengan derasnya gerus mode dari barat mencuci otak wanita Islam serta bersyukur masih diingatkan oleh mereka yang menanamkan rasa cinta pada hati maupun tingkah lakunya. Sebab tak semua wanita bisa bahkan mampu untuk istiqamah dengan aturan yang ditetapkan oleh sang mencintai.
Tapi ia juga tak ingin merasa beruntung sendiri, ingin juga mengajak kalian menjadi bidadari, ingin juga kalian merasa nikmat dan ketenangan menjalankan perintah Allah seperti dijelaskan Surah (QS. al-Ahzab: 32)
Dan barang siapa di antara kamu sekalian tetap taat kepada Allah dan Rasul-Nya dan mengerjakan amal yang saleh, niscaya Kami memberikan kepadanya pahala dua kali lipat dan Kami sediakan baginya rezki yang mulia.
Dan tak ingin kalian terjebak atau dijebak setan atas mode maupun eksistensi pencapaian cantik dan menarik.
Berkali-kali mengurut dada dan beristighfar melihat pemandangan di tengah asyiknya langit memikat. Semoga pemandangan itu menjadi muhasabah dan Alhamdulillah Allah menarik hati serta pikiran untuk menikmati indahnya penampilan atas landasan Islam…
Saudariku, mari kita menghiasi dunia indah dengan dandan wanita shalihah, insya Allah dengan rias seperti kita akan terlihat semakin pesona penuh kemenarikan. Aku bangga menjadi muslimah keindahannya dilihat dari kecantikan dan kemenarikan imannya bukan fisik. Aku bangga menjadi muslimah karena martabatnya begitu dimuliakan dengan pakaian tertutup semua.


Sumber: http://www.dakwatuna.com/2013/09/17/39400/kalian-rela-tertusuk-angin-dingin-demi-sebuah-penampilan-arus-mode/#ixzz2fCfbBQWN 
Follow us: @dakwatuna on Twitter | dakwatunacom on Facebook

Jumat, 06 September 2013

Leadership


Pemimpin, mungkin kata ini sangat biasa untuk disebut. Kata yang cukup sering di sampaikan kepada seorang manusia. Iya hakekatnya setiap manusia adalah pemimpin minimal pemimpin bagi dirinya sendiri. Kenapa memimpin dirinya sendiri? Sudah pasti seorang manusia terdiri dari berbagai unsur-unsur pembentuk yang saling melengkapi. Misalnya mata untuk melihat, mulut untuk bicara, tangan untuk meraba, telinga untuk mendengar, dan hidung untuk mencium. Bayangkan ketika unsur-unsur itu saling berdiri sendiri tanpa ada yang bisa menyatukan pasti akan kacau seorang manusia itu. Nah itulah contoh minimal seorang manusia menjadi pemimpin untuk dirinya sendiri.

Berbicara kepemimpinan tentu akan terbesit sebuah makna dari kepemimpinan itu sendiri. Seorang pemimpin adalah sosok yang dapat memberikan pengaruh bagi yang di pimpin. Pengaruh itu sangat komplek, sehingga tidak hanya seorang presiden yang dianggap pemimpin. Pemimpin itu bukanlah jabatan dalam struktural namun lebih kepada peranan dalam sebuah jama’ah atau kelompok. Rhoma irama itu bisa dikatakan seorang pemimpin, iya pemimpin dalam dunia musik khusunya musik dangdut. Karena dari sosok Rhoma inilah dapat memberikan banyak pengaruh dalam dunia musik dangdut.

Sekali lagi pemimpin itu adalah sosok yang mampu memberikan pengaruh. Sekitar 1600 tahun yang lalu ada sesosok manusia yang berkat rahmat Allah SWT beliau dapat memberikan pengaruh yang begitu dahsyat. Michael Hart dalam bukunya “100 orang yang paling berpengaruh di dunia” beliau berada diposisi pertama. Bahkan pengaruhnya masih terasa sampai sekarang, 1600 tahun pasca beliau meninggal dunia. Sosok itu adalah Rosulullah SAW, nabi akhir zaman yang meskipun ruh beliau sudah tak singgah lagi dalam raga. Namun, nama dan dampaknya masih singgah dalam dunia ini. pantas memang ketika beliau adalah sosok pemimpin sejati yang wajib menjadi panutan, bukan hanya tingkah lakunya tapi juga akhlaknya.

Tampak luar, Menjadi seorang pemimpin itu sangat mudah.
Pemimpin itu orang yang paling kuat diantara yang lemah.
Pemimpin itu orang yang paling bahagia diantara kesedihan.
Pemimpin itu orang yang paling bergerak diantara yang diam.

Namun tampak dalam, seorang pemimpin itu tidak mudah.
Pemimpin itu orang yang paling sakit ketika yang lain sakit.
Pemimpin itu orang yang paling lelah ketika yang lain lelah.
Pemimpin itu orang yang paling terluka ketika yang lain terluka.


Filosofi seorang pemimpin adalah seorang manusia yang berada di puncak gunung. Ketika di gunung itu tejadi angin besar, maka dialah orang yang akan pertama kali terlempar jatuh. Ketika di atas ada petir yang menyambar maka dia adalah orang yang pertama kali tersengat. Namun, dia dapat melhat pemandangan lebih jauh dan luas dibandinkan orang orang di bawahnya. Dan juga dia adalah orang dengan posisi paling dekat dengan tuhannya. #TS

Kamis, 29 Agustus 2013

OSPEK UNY

Pagi itu terdengar  suara pengeras suara di setiap fakultas di Universitas Negeri Yogyakarta. OSPEK UNY di mulai, senin 19 Agustus 2013. OSPEK yang sebelumnya mendapat kecaman dan cercaan atas segala keluhan keluhan OSPEK, mulai dari dana sampai penugasan. Hari dimana menjadi hari yang paling di tunggu – tunggu oleh lebih dari 7000 pasang mata. OSPEK yang sebelumnya sering di perbincangkan hari itu akan segera di buktikan.
Jam 03.30 WIB seluruh panitia OSPEK sudah berlarian, berkumpul dengan mata-mata yang masih sayu. Terlihat jelas rasa capek dan harap cemas dari mereka. Brefing pagi itu menjadi awal mula perjuangan kami panitia OSPEK UNY 2013. Akan kah OSPEK ini gagal atau justru kami harus menangis haru karena kesuksesan. Entahlah pagi itu tak ada satupun orang yang tau akan jadi apa OSPEK hari pertama ini. Ketika brefing selesai do’a yang panjang dan berat itu pasti di rasakan oleh semua panitia, do’a dimana hal terakhir yang bisa dilakukan itu terasa menjadi senjata paling ampuh setelah 3 bulan berikhtiyar dengan segela cucuran keringat.
Ketika jam tangan menunjukan pukul 06.20 WIB. Suara-suara kecil itu semakin membesar, suara mahasiswa baru datang berbondong-bondong memasuki tribun Gelanggan Olah Raga Universitas Negeri Yogyakarta. Satu, dua, tiga, empat dan semakin padat GOR itu terisi oleh mahasiswa baru dengan senyuman-senyuman mereka. Dibawah MC pun dengan semangatnya menyambut mereka, begitu duduk sambutan hangat itu pun saling menggemparkan GOR, saling bersautan antar fakultas.
Tepat pukul 07.30 WIB OSPEK Universitas di mulai, dengan bersama sama 5648 mahasiswa baru berdo’a bersama untuk mengawali OSPEK ini. Acara yang begitu luar biasa ini di awali dengan video dokumenter berjudul “Jas Biru Kebanggaanku” film karya panitia OSPEK ini begitu menggemparkan GOR kala itu.
Selanjutnya acara yang sangat akan menumbuhkan adrenalin, yah acara bernama OSPEK in Action. Ketika GOR bergemuruh Orasi itu berkumandanga, membangkitkan semangat baru untuk mahasiswa baru. Dengan 7 perwakilan mahasiswa baru semangat itu semakin terbakar. “kawan kawan semua, hakekatnya komitmen ini adalah sebuah perjuangan. Perjuangan ini tidak akan berhenti sebelum ibu pertiwi berhenti menangis. Perjuangan ini tidak akan berhenti sebelum indonesia berada di puncak tertinggi. Tidak ada yang dapat menghentikan kita kecuali kematian, dan tidak ada yang dapat menghentikan kita kecuali kemenangan” Bani asrofudin.
Acara demi acara berlalu, grand opening sungguh sangat luar biasa meriah. Pembukaan OSPEK yang sangat semangat itu menumbuhkan semangat bagi seluruh mahasiswa baru UNY 2013. Sambutan rektor UNY, sosialisasi anti korupsi, dan Orasi Ilmiah dari MENPORA. Acara terakhir, acara yang akan selalu membuat jantung berdebar adalah parade ORMAWA. Ketika seluruh ketua BEM se UNY menjadi tokoh utama.
Akhirnya lagu itu berkumandang, lagu bendera yang sangat indah sekali untuk di teriakan kala itu. Itulah lagu penutup,lagu yang menjadi ujung kesakitan ini, lagu yang menjadi momentum teriakan lega dari seluruh panitia. OSPEK Universitas selesai dengan tamparan kesuksesan yang mungkin tidak terfikir sebelumnya.

Salam edukatif, humanis, religius Fakultas Ilmu Pendidikan.
Salam Budaya Fakultas Bahasa dan Seni.
Salam saitis profetik Fakultas Matematika dan Imu Pengetahuan Alam.
Salam Pergerakan Fakultas Ilmu Sosial.
Salam Jawara,kreatifitas tanpa batas Fakultas Teknik.
Salam sportifitas Fakultas Ilmu Keolahragaan.
Salam Ekonom Fakultas Ekonomi.
We are one, We are fighting for Indonesia. Kampus biruku luar biasa, kampuspu istimewa. Kampus Universitas Negeri Yogyakarta.

Rabu, 14 Agustus 2013

Time to home


Pagi ini seperti langit dan bumi, iyaa... setelah sekian lama seorang anak ini tidak memperlihatkan batang hidung di hadapan ibunya.  “Saur saur” suara berbeda dari suara yang biasa kudengar dari kicauan pengeras suara masjid itu. Yah, itulah suara ibuku yang Alhamdulillah malam ini aku dapat merasakan kasih dan sayangnya lagi. Seperti sudah bertahun-tahun aku tidak pulang. Bahkan sampai orang yang bagiku paling cuek menayakan kabarku, setelah pulang dari masjid kampung senyuman beliau yang tumben ini menyapa dan mengulurkan tangannya. Alhamdlillah kedua orang tuaku seakan sangat merindukan anak kecil yang sok dewasa ini. Hiks... 
Pagi buta kurasakan sangat besar perbedaannya, ketika biasanya harus kubayar dengan uang apa yang kusantap untuk sahur, pagi ini sudah disediakan diatas meja dan semua itu gratis. Ya Allah, super sekali ternyata rumahku ini. Langsung saja kuambil, walaupun hanya sedikit karena memang sedikit porsiku saat sahur. Nah, muncul lagi perbedaan dari hari-hari sebelumnya. Dan untuk pertama kalinya dalam bulan puasa ini kututup santap sahurku dengan segelas “besar” susu coklat. Yah, sejak bertahun-tahun tahun lalu memang sudah aku deklarasikan ke ibuku bahwa susu ya warna coklat. “dan nikmat Tuhanmu yang manakah yang telah engkau dustakan” QS 55:55. Kasih ibu kepada beta tak terhingga sepanjang masa. Latunan lagu yang hari ini benar sangat kurasakan, bayangkan kalau ditotal sahur pagi ini bisa habis 15ribu mungkin. Tapi berapakah harga yang harus kubayar? Untuk santap sahur yang nikmat ini? untuk suara alarm yang merdu ini? untuk segelas susu coklat yang tanpa ku pesan ini? Dan untuk perhatian yang luar biasa ini? Hari ini kudapati itu semua gratis atau diskon 100% lah menurutku.
Adzanpun terdengar bergegas orang cuek itu mengajakku ke masjid dengan adzannya yang sangat kuhafal suaranya. Ahh.. merasa bersalah sekali aku, anaknya yang masih muda ini malah harus dipanggil oleh suara adzannya. Akhirnya kuambil jaket itu dan kubergegas berangkat kemasjid yang mungkin sudah setengah tahun tidak kulihat rupanya. Alangkah kaget dan terkejutnya hati ini ketika kulihat dari jauh lampu masjid itu hanya di hidupkan bagian depan saja, langsung terfikir sejenak dalam benak ini “pasti sepi”, ternyata semakin dekat aku berjalan semakin terlihat jelas tumpukan sandal didepan yang tidak terlalu banyak.
Kaget bukan kepayang, setelah kuambil air wudhu, hanya kulihat empat orang saja disana. Dan salah satu diantaranya orang cuek itu, ayahku. Hmmm, ditempatku biasanya minimal ada 1 baris lebih di depan kalau sholat subuh seperti ini tapi disini hanya ada 2 baris ikhwan dan akhwat, itupun barisan yang belum lengkap.
Langsung kutancapkan niat dalam dada ini, pokoknya selama aku disini sholatku harus disini. Ketika kemarin masjid kampusku itu adalah masjid pribadiku, saat ini masjid kampungku ini ya masjid pribadiku. Alhamdulillah hari ini masih di beri kesempatan untuk bersama mereka merasakan dunia yang bagiku cukup seignifikan perbedaanya. 

Minggu, 28 Juli 2013

Memimpikan Video


   Ketika kaki ini pertema kali berpijak di bumi pergerakan kampus Universitas di Yogyakrta. Sekilaspun tidak ada bayangan ingin jadi apa kelak setelah aku keluar dari sini. Tapi saat itu waktu pertama berkunjung ke kampus tercinta fakultas teknik, akhirnya di sambut dahsyat dan hangat oleh orang-orang yang sampai detik ini belum luput dari ingatan.
            Flasback masa lalu, aku ini siapa? Mungkin yang mengenalku hanya orang yang pernah satu kesatuan denganku. Tapi kampus ini seperti bom atom di jepang yang bisa merubah sebuah kota hanya dalam sebuah ledakan. Yah, memang ledakan ini terjadi ledakan yang tak pernah terbayangkan sebelumnya. Sesosok orang dari pantai kini menjadi orang yang cukup menentukan masa depan mahasiswa di kampus ini.
                Hari itu menjadi batu loncatan dimana nuansa tarbiyah begitu terasa. Hati ini tidak canggung lagi ketika harus memilih untuk masuk kedalam forum itu. Sering tercetus lewat mulut ini, “aku di sini karena tersesat. Iya, tersesat di jalan yang benar”. Dan kata itu yang sering kusampaikan kepada adik-adik yang kini sudah berjumlah dua (angkatan).
                Masih teringat dan tersimpan jelas ledakan ini terpicu karena unsur unsur hara yang begitu luar biasa. Mungkin sudah kulupakan siapa yang memberikanku video ini, video yang menjadi unsur peledak dalam hidupku. Video motivasi yang begitu menakjubkan bagiku. Bukan karena endingnya yang indah tapi karena aku ingin seperti orang itu, orang yang sebelumnya bukan siapa-siapa tapi bisa menjadi siapa-siapa.
                Tapi, bukan video atau orang itu yang menjadikan semua ini tapi lebih dari sekedar video ataupun orang yang membuat video, tapi justru sesuatu zat yang membuat orang itu. Ya Allah SWT, thanks to Allah SWT. Nikmat ini mungkin tidak pernah akan kudapatkan ketika aku tidak mengenalmu. “maka nikamat tuhanmu yang manakah yang engkau dustakan” QS 55:55. Alhamdulillah mimpi ini masih bisa kutulis, dengan mengucap Bismlillahirohmanirrohim. Mimpi itu akan terus ku kejar dan ku tambah hingga mimpi pertama itu akan terwujud.

                Terimakasih untuk Allah yang mengizinkanku untuk menjadi seperti ini. Terimakasih ibuku yang sudah mengikhlaskan anaknya untuk menjadi seperti ini. Terimakasih teman-teman super team 2012, kalian yang menjaga semangat ini. Terimakasih akhina shaleh, antum selalu menjaga hati ini untuk tetap terjaga. Afwan minkum atas segala khilaf, antum ana dan kita semua disini karena Allah SWT.  

Kamis, 25 Juli 2013

Andalusia

TENTU kita masih ingat akan sejarah kedatangan Thariq bin Ziyad bersama pasukannya pada bulan Mei tahun 711 M memasuki selat Gibraltar yang terletak di teluk Algeciras, sebagai cikal bakal perkembangan kebudayaan Islam dan kerajaan-kerajaan Islam yang mulai bercokol di tanah Andalusia (sekarang Spanyol). Berkat kedatangan Islam di Andalusia hampir delapan abad lamanya kaum Muslim mengusasi kota-kota penting seperti Toledo, Saragosa, Cordoba, Valencia, Malaga, Seville, Granada dan lain sebagainya, mereka membawa panji-panji ke-Islaman, baik dari segi Ilmu pengetahuan, Kebudayaan, maupun segi Arsitektur bangunan.

Di negeri inilah lahir tokoh-tokoh muslim ternama yang menguasai berbagai ilmu pengetahuan, seperti Ilmu Agama Islam, Kedokteran, Filsafat, Ilmu Hayat, Ilmu Hisab, Ilmu Hukum, Sastra, Ilmu Alam, Astronomi, dan lain sebagainya. Oleh karena itu dengan segala kemajuan dalam berbagai ilmu pengetahuan, kebudayaan serta aspek-aspek ke-islaman, Andalusia kala itu boleh dikatakan sebagai pusat kebudayaan Islam dan Ilmu Pengetahuan yang tiada tandingannya setelah Konstantinopel dan Bagdad. Maka tak heran waktu itu pula bangsa-bangsa Eropa lainnya mulai berdatangan ke negeri Andalusia ini untuk mempelajari berbagai Ilmu pengetahuan dari orang-orang Muslim Spanyol, dengan mempelejari buku-buku buah karya cendekiawan Andalusia baik secara sembunyi-sembunyi ataupun terang-terangan.

Ibnu thufail
Diantara cendekiawan-cendekiawan asal andalusia tercatat Ibnu Thufail (1107-1185) dilahirkan di Asya, Granada. Nama lengkapnya adalah Abu Bakr Muhammad ibn Abdul Malik ibn Muhammad ibn Muhammad ibn Thufail al-Qisi, ia pernah menjabat sebagai Mentri dalam bidang Politik di pemerintahan, dan juga pernah sebagai Gubernur untuk Wilayah Sabtah dan Tonjah di Magribi. Sebagai ahli falsafah, Ibnu Thufail adalah guru dari Ibnu Rusyd (Averroes), ia mengusai ilmu lainnya seperti ilmu hukum, pendidikan, dan kedokteran, sehingga Thufail pernah menjadi sebagai dokter pribadi Abu Ya'kub Yusuf seorang Amirul Muwahhidin. Ibnu Thufail atau di kenal pula dengan lidah Eropa sebagai Abubacer menulis Roman Filasafat dalam literatur abad pertengahan dengan nama Kitabnya "Hayy ibn Yaqzan", salah satu buku sebagai warisan dari ahli filsafat Islam tempo dulu yang sampai kepada kita, sedangkan sebagian karyanya hilang.

Al-Idrisi, lahir di Ceuta pada tahun 1100 M salah seorang ahli Geografi dengan nama lengkapnya Abu Abadallah Muhammad al-Idrisi, yang menulis Kitab Ar-Rujari atau dikenal dengan Buku Roger salah satu buku yang menjelaskan tentang peta dunia terlengkap, akurat, serta menerangkan pembagian-pembagian zona iklim di dunia. Ar-Rujari sebuah karya yang diperbantukan untuk Raja Roger II, dimana buku ini sempat dimanfaatkan oleh orang-orang Eropa baik Muslim maupun non Muslim. Al-Idrisi adalah seorang yang tekun, pekerja keras dan tanpa lelah untuk mengerjakan sesuatu yang bermanfaat, ia menggali ilmu Geografi dan ilmu Botani di Kordoba Spanyol. Selain itu dalam melahirkan ahli Botani, Andalusia mencatat pula nama Abu Muhammad ibn Baitar atau Ibnu Baitar (1190-1248) yang dilahirkan di Malaga, dialah yang petama kali menggabungkan ilmu-ilmu botani Islam, dimana karyanya dijadikan sebagai standar referensi hingga abad ke-16.

Ibnu Bajjah (1082-1138), ia dilahirkan di Saragosa dengan nama lengkapnya Abu Bakr Muhammad Ibn Yahya al-Saigh, ia adalah seorang yang cerdas sebagai ahli matematika, fisika, astronomi, kedokteran, filsafat, dan penyair dari golongan Murabitin, selain hafal Al-Qur'an beliaupun piawai dalam bermain musik gambus. Kepercayaanya terhadap Ibnu Bajjah dalam bermain politik semasa kepemimpinan Abu Bakr Ibrahim ia diangkat menjadi Mentri di Saragosa. Karangannya yang terkenal adalah an-Nafs (Jiwa) yang menguraikan tentang keadaan jiwa yang terpengaruhi oleh filsafat Aristoles, Galenos, al-Farabi, dan Ar-Razi. Dalam usia 56 tahun Ibnu Bajjah meninggal sebab diracuni dan hasil karyanya banyak yang dimusnahkan, namun ajaran-ajarannya mempengaruhi para ilmuwan berikutnya di tanah Andalusia.

Ibnu Rusyd
Ibnu Rusyd (1126-1198) lahir di Cordova lidah barat menyebutnya Averroes yang nama lengkapnya adalah Abdul Walid Muhammad bin Ahmad bin Muhammad Ibnu Rusyd. Ibnu Rusyd adalah seorang ahli hukum, ilmu hisab (arithmatic), kedokteran, dan ahli filsafat terbesar dalam sejarah Islam dimana ia sempat berguru kepada Ibnu Zuhr, Ibn Thufail, dan Abu Ja'far Harun dari Truxillo. Pada tahun 1169 Ibn Rusyd dilantik sebagai hakim di Sevilla, pada tahun 1171 dilantik menjadi hakim di Cordova. Karena kepiawaiannya dalam bidang kedokteran Ibnu Rusyd diangkat menjadi dokter istana tahun 1182.

Karya besar yang di tulis oleh Ibnu Rusyd adalah Kitab Kuliyah fith-Thibb (Encyclopaedia of Medicine) yang terdiri dari 16 jilid, yang pernah di terjemahkan kedalam bahasa Latin pada tahun 1255 oleh seorang Yahudi bernama Bonacosa, kemudian buku ini diterjemahkan kedalam bahasa Inggris dengan nama "General Rules of Medicine" sebuah buku wajib di universitas-universitas di Eropa. Karya lainnya Mabadil Falsafah (pengantar ilmu falsafah), Taslul, Kasyful Adillah, Tahafatul Tahafut, Bidayah al-Mujtahid wa Nihayah al-Muqtashid, Tafsir Urjuza (menguraikan tentang pengobatan dan ilmu kalam), sedangkan dalam bidang musik Ibnu Rusyd telah menulis buku yang berjudul "De Anima Aristotles" (Commentary on the Aristotles De Animo). Ibnu Rusyd telah berhasil menterjemahan buku-buku karya Aristoteles (384-322 SM) sehingga beliau dijuluki sebagai asy-Syarih (comentator) berkat Ibnu Rusyd-lah karya-karya Aristoteles dunia dapat menikmatinya. Selain itu beliaupun mengomentari buku-buku Plato (429-347 SM), Nicolaus, Al-Farabi (874-950), dan Ibnu Sina (980-1037).

Ibnu Rusyd seorang yang cerdas dan berfikiran kedepan sempat dituduh sebagai orang Yahudi karena pemikiran-pemikirannya sehingga beliau di asingkan ke Lucena dan sebagian karyanya dimusnahkan. Doktrin Averoism mampu pengaruhi Yahudi dan Kristen, baik barat maupun timur, seperti halnya pengaruhi Maimonides, Voltiare dan Jean Jaques Rousseau, maka boleh dikatakan bahwa Eropah seharusnya berhutang budi pada Ibnu Rusyd.

Ibnu zuhr
Ibnu Zuhr (1091-1162) atau Abumeron dikenal pula dengan nama Avenzoar yang lahir di Seville adalah seorang ahli fisika dan kedokteran beliau telah menulis buku "The Method of Preparing Medicines and Diet" yang diterjemahkan kedalam bahasa Yahudi (1280) dan bahasa Latin (1490) sebuah karya yang mampu pengaruhi Eropa dalam bidang kedokteran setelah karya-karya Ibnu Sina Qanun fit thibb atau Canon of Medicine yang terdiri dari delapan belas jilid.

Ibnu arabi
Ibnu Arabi (1164-1240), dikenal juga sebagai Ibnu Suraqah, Ash-Shaikhul Akbar, atau Doktor Maximus yang dilahirkan di Murcia (tenggara Spanyol). Pada usia delapan tahun tepatnya tahun 1172 ia pergi ke Lisbon untuk belajar pendidikan Agama Islam yakni belajar Al-Qur'an dan hukum-hukum Islam dari Syekh Abu Bakar bin Khalaf. Setelah itu ia pergi ke Seville salah satu pusat Sufi di Spanyol, disana ia menetap selama 30 tahun untuk belajar Ilmu Hukum, Theologi Islam, Hadits, dan ilmu-ilmu tashawwuf (Sufi).

Karyanya sungguh luar biasa, konon Ibnu Arabi menulis lebih dari 500 buah buku, sekarang di perpustakaan Kerajaan Mesir di Kairo saja masih tersimpan 150 karya Ibnu Arabi yang masih ada dan utuh. Diantara karya-karyanya adalah Tafsir Al-Qur'an yang terdiri 29 jilid, Muhadaratul Abrar Satu jilid, Futuhat terdiri 20 jilid, Muhadarat 5 jilid, Mawaqi'in Nujum, at-Tadbiratul Ilahiyyah, Risalah al-khalwah, Mahiyyatul Qalb, Mishkatul Anwar, al Futuhat al Makiyyah yakni suatu sistim tasawwuf yang terdiri dari 560 bab dan masih banyak lagi karangan-karangan hasil pemikiran Ibnu Arabi yang mempengaruhi para sarjana dan pemikir baik di Barat maupun Timur setelah kepergiaanya.

Ibnu Arabi dengan nama lengkapnya Syekh Mukhyiddin Muhammad Ibnu 'Ali adalah salah seorang sahabat dekat Ibnu Rusyd. Ia sering berkelana untuk thalabul 'ilmi (mencari ilmu) dan mengamalkan ilmu yang dimilikinya seperti ke Maghribi, Cordova, Mesir, Tunisa, Fez, Maroko, Jerussalem, Makkah, Hejaz, Allepo, Asia kecil, dan Damaskus hingga wafatnya disana dan dimakamkan di Gunung Qasiyun.
**

Hampir delapan abad lamanya Islam berkuasa di Andalusia sejak tahun 711 M hingga berakhirnya kekuasaan Islam di Granada pada tanggal 2 Januari 1492 M / 2 Rabiul Awwal 898 H tepatnya 512 tahun lalu, Andalusia dalam masa kejayaan Islam telah melahirkan cendekiawan-cendekiawan muslim yang tertulis dengan tinta emas di sepanjang jaman. Karya mereka yang masih ada banyak diterjemahkan dalam berbagai bahasa di penjuru dunia. Sehingga universitas-universitas dibangun di negeri ini ditengah ancaman musuh-musuhnya.

Itulah keunikan para ulama, cendekiawan-cendekiawan tempo dulu bukan saja menguasai satu bidang ilmu pengetahuan namun mereka menguasai berbagai ilmu pengetahuan yang disegani dan tanpa pamrih, hingga nama mereka dikenang oleh setiap insan. Kini bukti kemajuan akan peradaban Islam tempo dulu di Spanyol dapat kita lihat sisa-sisa bangunan yang penuh sejarah dari Toledo hingga Granada, dari Istana Cordova hingga Alhambra. Dan disinilah berkat kekuasaan Tuhan walaupun kekuasaan Islam di Spanyol telah jatuh kepada umat Kristen beberapa abad silam yang menjadikan Katolik sebagai agama resmi, namun karya-karya anak negeri ini mampu memberikan sumbangsih yang luar biasa bagi umat manusia hingga di abad milenium yang super canggih.

Satu hal yang harus kita renungkan sekarang, apa yang telah engkau berikan kepada bangsa dan umat manusia ini. Kemanfaatan atau Kemadlaratan?.