Minggu, 28 Juli 2013

Memimpikan Video


   Ketika kaki ini pertema kali berpijak di bumi pergerakan kampus Universitas di Yogyakrta. Sekilaspun tidak ada bayangan ingin jadi apa kelak setelah aku keluar dari sini. Tapi saat itu waktu pertama berkunjung ke kampus tercinta fakultas teknik, akhirnya di sambut dahsyat dan hangat oleh orang-orang yang sampai detik ini belum luput dari ingatan.
            Flasback masa lalu, aku ini siapa? Mungkin yang mengenalku hanya orang yang pernah satu kesatuan denganku. Tapi kampus ini seperti bom atom di jepang yang bisa merubah sebuah kota hanya dalam sebuah ledakan. Yah, memang ledakan ini terjadi ledakan yang tak pernah terbayangkan sebelumnya. Sesosok orang dari pantai kini menjadi orang yang cukup menentukan masa depan mahasiswa di kampus ini.
                Hari itu menjadi batu loncatan dimana nuansa tarbiyah begitu terasa. Hati ini tidak canggung lagi ketika harus memilih untuk masuk kedalam forum itu. Sering tercetus lewat mulut ini, “aku di sini karena tersesat. Iya, tersesat di jalan yang benar”. Dan kata itu yang sering kusampaikan kepada adik-adik yang kini sudah berjumlah dua (angkatan).
                Masih teringat dan tersimpan jelas ledakan ini terpicu karena unsur unsur hara yang begitu luar biasa. Mungkin sudah kulupakan siapa yang memberikanku video ini, video yang menjadi unsur peledak dalam hidupku. Video motivasi yang begitu menakjubkan bagiku. Bukan karena endingnya yang indah tapi karena aku ingin seperti orang itu, orang yang sebelumnya bukan siapa-siapa tapi bisa menjadi siapa-siapa.
                Tapi, bukan video atau orang itu yang menjadikan semua ini tapi lebih dari sekedar video ataupun orang yang membuat video, tapi justru sesuatu zat yang membuat orang itu. Ya Allah SWT, thanks to Allah SWT. Nikmat ini mungkin tidak pernah akan kudapatkan ketika aku tidak mengenalmu. “maka nikamat tuhanmu yang manakah yang engkau dustakan” QS 55:55. Alhamdulillah mimpi ini masih bisa kutulis, dengan mengucap Bismlillahirohmanirrohim. Mimpi itu akan terus ku kejar dan ku tambah hingga mimpi pertama itu akan terwujud.

                Terimakasih untuk Allah yang mengizinkanku untuk menjadi seperti ini. Terimakasih ibuku yang sudah mengikhlaskan anaknya untuk menjadi seperti ini. Terimakasih teman-teman super team 2012, kalian yang menjaga semangat ini. Terimakasih akhina shaleh, antum selalu menjaga hati ini untuk tetap terjaga. Afwan minkum atas segala khilaf, antum ana dan kita semua disini karena Allah SWT.  

2 komentar:

  1. apa kah sya bsa sperti kmu kak,,,,sya msih cnggung msuk di FT ni

    BalasHapus
  2. apa sih yang tidak bisa? setiap orang hebat itu pasti terlihir biasa.. tidak ada keistimewaan..

    BalasHapus