Ketika kaki ini pertema kali
berpijak di bumi pergerakan kampus Universitas di Yogyakrta. Sekilaspun tidak
ada bayangan ingin jadi apa kelak setelah aku keluar dari sini. Tapi saat itu
waktu pertama berkunjung ke kampus tercinta fakultas teknik, akhirnya di sambut
dahsyat dan hangat oleh orang-orang yang sampai detik ini belum luput dari
ingatan.
Flasback
masa lalu, aku ini siapa? Mungkin yang mengenalku hanya orang yang pernah satu
kesatuan denganku. Tapi kampus ini seperti bom atom di jepang yang bisa merubah
sebuah kota hanya dalam sebuah ledakan. Yah, memang ledakan ini terjadi ledakan
yang tak pernah terbayangkan sebelumnya. Sesosok orang dari pantai kini menjadi
orang yang cukup menentukan masa depan mahasiswa di kampus ini.
Hari itu
menjadi batu loncatan dimana nuansa tarbiyah begitu terasa. Hati ini tidak
canggung lagi ketika harus memilih untuk masuk kedalam forum itu. Sering
tercetus lewat mulut ini, “aku di sini karena tersesat. Iya, tersesat di jalan
yang benar”. Dan kata itu yang sering kusampaikan kepada adik-adik yang kini
sudah berjumlah dua (angkatan).
Masih teringat
dan tersimpan jelas ledakan ini terpicu karena unsur unsur hara yang begitu
luar biasa. Mungkin sudah kulupakan siapa yang memberikanku video ini, video
yang menjadi unsur peledak dalam hidupku. Video motivasi yang begitu
menakjubkan bagiku. Bukan karena endingnya yang indah tapi karena aku ingin
seperti orang itu, orang yang sebelumnya bukan siapa-siapa tapi bisa menjadi
siapa-siapa.
Tapi,
bukan video atau orang itu yang menjadikan semua ini tapi lebih dari sekedar
video ataupun orang yang membuat video, tapi justru sesuatu zat yang membuat
orang itu. Ya Allah SWT, thanks to Allah SWT. Nikmat ini mungkin tidak pernah
akan kudapatkan ketika aku tidak mengenalmu. “maka nikamat tuhanmu yang manakah
yang engkau dustakan” QS 55:55. Alhamdulillah mimpi ini masih bisa kutulis,
dengan mengucap Bismlillahirohmanirrohim. Mimpi itu akan terus ku kejar dan ku
tambah hingga mimpi pertama itu akan terwujud.
Terimakasih
untuk Allah yang mengizinkanku untuk menjadi seperti ini. Terimakasih ibuku
yang sudah mengikhlaskan anaknya untuk menjadi seperti ini. Terimakasih teman-teman
super team 2012, kalian yang menjaga semangat ini. Terimakasih akhina shaleh,
antum selalu menjaga hati ini untuk tetap terjaga. Afwan minkum atas segala
khilaf, antum ana dan kita semua disini karena Allah SWT.
apa kah sya bsa sperti kmu kak,,,,sya msih cnggung msuk di FT ni
BalasHapusapa sih yang tidak bisa? setiap orang hebat itu pasti terlihir biasa.. tidak ada keistimewaan..
BalasHapus