Senin, 07 Oktober 2013

Terdiam

Siapa orang yang tidak kaget ketika biasanya beraktifitas tanpa henti, dari pagi sampai malam, dari malam sampai pagi lagi. Rasanya seperti orang depresi, tapi entahlah seakan tak bisa diucapkan dengan kata-kata. Sebuah perasaan rindu akan aktifitas biasanya, aktifitas yang terkadang memuat tubuh ini lelah dan ingin berhenti dari segala aktifitas itu. Tapi kini ketika kesempatan itu diberikan, rasanya terlalu mendadak. Hati ini belum siap harus meninggalkan hiruk pikuk suasana kampus yang  sedang kupegang saat ini. Hati ini masih ingin bersama mereka para aktivis aktivis kampus, entah dengan agenda dakwah yang selama ini selalu menjadi cita-cita dalam diriku. Masih ingin duduk melingkar bersama mereka, menyampaikan pendapat ataupun bersitegang untuk mempertahankan pendapat. Bersyukurlah kalian manusia yang masih diberi kesempatan Allah SWT untuk tetap dalam kesempurnaan manusia.

Ketika hari ini harus terdiam dan membisu rasanya sangat tidak produktif sekali, apa yang bisa aku lakukan untuk orang-orang disekitarku seperti biasanya. Kasur ini, kamar ini, rumah ini mungkin orang bilang ini tempat nyaman untuk istirhat tapi bagiku suara angin yang bertiup kencang itu justru membuat fikiranku bertambah kalut. Selalu terlintas ingin rasanya segera bangun dan melanjutkan aktifitas biasanya. Suara angin itu memang keras tapi tetap tidak bisa menggantikan suara orang-orang yang selama ini ada disekitarku.


Ya Allah, ketika ini caramu untuk mengurangi dosa yang pernah kulakukan. Aku percaya engkau memberi apa yang aku butuhkan. Ketika ini caramu untuk menegurku, kurasa engkau zat yang maha tahu atas segala dalam diriku. Namun, aku tetap memohon kepadaMu kuatkanlah hati ini, karena engkaulah zat yang maha membolak balikkan hati. Maafkanan aku jika selama ini hanyalah berbuat dosa, ampunkan diriku atas segala salah dan khilaf. Terimakasih untuk orang-orang yang sempat menemaniku dalam kesendirian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar