Salah satu sudut pandang sebuah Negara dikatakan
maju adalah ketika perkembangan teknologi di Negara tersebut mampu berkembang
mengikuti tuntutan. Perkembangan teknologi era global menuntuk keterampilan
dari setiap individu, terkhusus pekerja dalam industri guna memaksimalkan
proses produksinya. Guna menjawab tantangan global inilah sesuai Undang-undang
Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) Nomor 20 Tahun 2003, Pendidikan
Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.
Sebagai wujud realisasi dari fungsi Pendidikan
Nasional, SMK sebagai pendidikan kejuruan mempersiapkan peserta didik untuk
menjawab kebutuhan Industri dalam bidang keahlian tertentu. Sesuai Permendiknas
Nomor 22 Tahun 2006, Tujuan SMK adalah untuk meningkatkan kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan peserta didik untuk
hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan program
kejuruannya.
Upaya mencapai tujuan pendidikan tentunya SMK
mempunyai banyak faktor pendorong agar proses pembelajaran dapat dimaksimalkan.
Dalam proses pembelajaran ada beberapa faktor yang akan mempengaruhi terwujudnya
tujuan SMK diantaranya proses pembelajaran, lingkungan pembelajaran, bahan
pembelajaran, media pembelajaran, metodologi pembelajaran dan penilaian
pembelajaran.
Sesuai dikemukakan Kemp dan Dayton (1985) untuk
membuat proses pembelajaran menjadi lebih efisiean dan efektif dan membuat
siswa menyerap pelajaran secara lebih mendalam dan utuh digunakanlah sebuah
media pembelajaran. Selain ketersedian alat dan bahan pembelajaran yang
memenuhi syarat, ketersedian media pembelajaran juga menjadi faktor penentu
terwujudnya tujuan diawal.
Dalam dunia pendidikan kejuruan dalam hal ini SMK,
banyak muncul permasalahaan tentang media pembelajaran. Namun dari sekian permasalahan
tersebut, baru sedikit yang mampu terselesaikan karena realita dilapangan
pembelajaran dengan cara try and error masih
menjadi pilihan utama para pengajar. Padahal keadaan sebenarnya di SMK
mengahrapkan efisiensi dari setiap proses pembelajaran guna mencapai tujuan
pendidikan.
Dari beberapa pemaparan diatas menunjukkan bahwa,
pada kenyataanya SMK masih sangat membutuhkan media pembelajaran dalam proses
pembelajaran. Media pembelajaran diharapkan mampu menjadi solusi atas kebutuhan
SMK dalam upaya mewujudkan tujuan pendidikan. Salah satu SMK yang dalam hal ini
sedang melakukan pengembangan media pembelajaran adalah SMK N 2 Yogyakarta.
SMK N 2 Yogyakarta mempunyai salah satu program
studi yaitu Teknik Instalasi Tenaga Listri (TITL). Salah satu mata pelajaran
disana yaitu Perencanaan dan Perakitan Sistem Kendali (PPSK) masih memiliki
keterbatasan dalam variasi proses pembelajaran. Keterbatasana variasi dalam hal
ini media pembelajaran menyebabkan kompetensi keahlian dari siswanya masih
perlu ditingkatkan guna menjawab kebutuhan industri.
Berdasarkan uraian diatas, maka penelitian ini
bertujuan untuk meneliti peningkatan kompetensi siswa pada mata pelajaran
tertentu dengan menggunakan media pembelajaran yang aplikatif sesuai dengan
kebutuhan industri. Maka dari itu peneliti tertarik mengadakan penelitian
dengan judul:
“Upaya Peningkatan Kompetensi Siswa Dalam Mengoperasikan
Sistem Kendali Menggunakan Media Pembelajaran Magnetik Kontaktor Berbasis
Visual Studio 2012 Pada Kelas XII TITL 1 SMK N 2 Yogyakarta”.
Selengkapnya tentang proposal ini silahkan download disini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar