Setiap yang muda pasti akan menjadi tua, setiap yang hidup
pasti akan mati. Dan itulah sunatullah, suka tidak suka, mau tidak mau Allah
sudah mengzamkan semua itu dalam rencanaNya.
Terkadang kita perlu menempatakn logika keimanan diatas
logika berfikir. Akan datang suatu masa dimana matahari yang panas itupun akan
tenggelam kepermukaan dan menghilang. Dan langit akan berubah gelap menjadi
malam. Namun, lagi lagi suka tidak suka, mau tidak mau itulah Allah dzat yang
maha berkehendak. Akan datang saat diamana bulan datang dan menerangi gelapnya
malam.
Tentang sebuah perjalanan perjuangan panjang, baru saja aku
merasakan makna dalam sebuah agenda. Terasa begitu istimewa dengan segala
kekurangan yang ada. Namun sungguh, 3 kali sudah aku dalam suasana itu. Mengelora
penuh semangat dalam bingkaian ukhuwah. Klimaksnya dengan berat hati akupun
harus berkata, “peserta terakhir”.
Sebelum berangkat sudah mengazamkan diri, “bismillah, aku
berangkat untuk kembali dengan kondisi yang berbeda”. Sungguh bukan karena
apa-apa, namun karena ini peserta terakhir. Dan ketika malam itu datang,
seperti biasa seleksifitas niat kembali dilakukan. SubhnAllah, ini adalah kali
pertama aku tidak mendapatkan hukuman. Sungguh bukan karena apa-apa namun
karena ini peserta terkahir. Seperti tahun-tahun sebelumnya pasti dihiasi
dengan suapan materi sebagai bekal. Dan Alhamdulillah this is first time sekakan semua materi itu benar-benar bisa
kucerna. Sungguh bukan karena apa-apa, namun karena ini peserta terkahir.
Disela sela perjalanan
setengah redup akhir agenda itu, ada seorang adik yang bertanya. “mas
kenapa tadi lama banget pelukan sama mas *****? Sampai nangis lagi”.
SubhnAllah...aku hanya bisa menjawab, “sabarlah dek, suatu saat kau akan
merasakan apa yang mas rasakan”. Jawaban lirih sambil mengusap sisa-sisa air
yang baru saja mengalir deras. Sama seperti 1 tahun lalu ditempat yang berbeda.
Sangat kurasakan betapa amanah besar ini begitu berat. Entah mengapa, hati
langsung tertegun dan menunduk seketika membuka kran mata air yang kemudian
dengan deras mengalir.
Amanah tentang menyeru, mencegah atas yang munkar dan
mengajak atas kebenaran. Amanah yang akan memintamu meberikan cinta. Cinta yang
akan meminta semuanya darimu. Amanah yang akan membuat jalan panjang untukmu. Sebuah
jalan yang terjal dan panjang. Amanah yang akan memberikanmu sebuah tujuan yang
jauh, sampai hanya setitik cahaya yang kau lihat.
“Namun dengan cinta
perjalanan ini akan terasa ringan karena tujuan itu semakin dekat”
Mengenang memori-memori selama ini ternyata aku berada dalam
sebuah lingkaran tata surya. Diamana ada cahaya yang saling menguatkan untuk
membentuk sebuah lingkaran indah ketika semuanya terlihat. Bukan hanya satu,
dua, tiga ataupun empat. Namun semuanya terlihat dari tempat dimana saja ia bisa
terlihat.
At the corner room, 4
juni 2014 @baniasroff
Amanah akan membawamu ke tempat yang lebih tinggi :)
BalasHapusSemangat Mas Bani ^_^
insyaAllah.. :)
BalasHapus