Selamat datang bulan yang penuh
berkah,
Selamat datang bulan yang penuh
ampunan,
Selamat datang bulan yang Allah
janjikan kebebasan dari api neraka,
Marhaban yaa Ramadhan…
Berbekallah dengan sebaik-baik bekal, karena
tamu itu akan segera datang. Mempersiapkan diri karena mungkin hari-hari yang
terlewati telah menyisakan sebersit kenangan tak terlupa. Ada salah, ada khilaf
dan ada dosa yang mengikuti perjalanan kita selama 11 bulan ini. Agar tak ada
sesal, tak ada dendam, tak ada penyesalan. Mari kia bersama-sama mensucikan
hati, diri dan jiwa kita untuk menyambut bulan Ramadhan 1437 H.
Alhamdulillah, Syukur adalah ekspesi
yang paling pantas diungkapkan untuk menyatakan kebahagiaan, kita masih
diberikan izin oleh Allah SWT, lewat nafas yang masih berhembus dan iman yang
semoga masih tetap teguh untuk kembali menunaikan salah satu rukun islam yang
mulia. Karena tanpa ijin Allah, kemustahilan adalah sebuah keniscayaan bagi
setiap manusia yang fana ini untuk yakin akan mendapatkan kesempatan berjumpa
dengan bulan terbaik dianatara 12 bulan yang ada.
Apakah pantas kita sebagai hamba yang
lemah dan penuh dosa ini tidak berbahagia, dengan kedatangan 1 bulan yang
dijadikan penawar dari 11 bulan yang lain. Bulan yang Allah turunkan Al-qur’an
di salah satu malamnya. Bulan yang Allah lipat gandakan setiap kebaikan disana.
Bulan yang Allah tutup seluruh pintu neraka. Bulan yang Allah perintahkan
malaikat untuk mendoakan bagi siapa saja yang khusyu’ dalam ibadahnya. Bahkan,
satu malam yang lebih baik dari seribu bulan pun Allah titipkan disalah satu
harinya.
“jika tiba bulan Ramadhan, maka dibuka
pintu-pintu syurga dan di tutup pintu-pintu neraka dan dibelenggu semua
syaitan”
( HR Bukhari dan Muslim)
Wahai
manusia! sesungguhnya kamu akan dinaungi oleh bulan yang senantiasa besar lagi
penuh keberkahan, yaitu bulan yang di dalamnya ada suatu malam yang lebih baik
dari seribu bulan; bulan yang Allah telah menjadikan puasanya suatu fardhu, dan
qiyam di malam harinya suatu tathawwu’.”
(HR Ibnu
Huzaimah)
Seperti halnya tamu istimewa yang akan
datang ke rumah, sudah menjadi kewajiban bagi kita untuk memberikan sajian
ataupun persiapan dalam menyambutnya. Agar ketika tamu istimewa itu datang
tidak ada kekecewaan sepeninggalnya. Begitu pula denga kedatangan Bulan Suci
Ramadhan, sebagai manusia yang beriman sudah sewajarnya kita mengaagungkan
bulan penuh barakah ini. Hingga bekal terbaik sudah sepantasnya kita siapkan
untuk menyambutnya.
Di dalam salah satu pesan Nabi
Muhammad SAW, termasuk celaka orang-orang yang setelah berlalu bulan Ramadhan
sedangkan mereka tidak mendapatkan Rahmat, ampunan dari segala dosa dan janji
Allah untuk dijauhkan dari api neraka. Siapa yang membaguskan akhlaknya di bulan ini ia akan
berhasil melewati sirathol mustaqim pada hari ketika kai-kaki tergelincir.
Siapa yang meringankan pekerjaan orang-orang yang dimiliki tangan kanannya
(pegawai atau pembantu) di bulan ini, Allah akan meringankan pemeriksaan-Nya di
hari kiamat. Barangsiapa menahan kejelekannya di bulan ini, Allah akan menahan
murka-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barang siapa memuliakan anak yatim
di bulan ini, Allah akan memuliakanya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barang
siapa menyambungkan tali persaudaraan (silaturahmi) di bulan ini, Allah akan
menghubungkan dia dengan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barang
siapa memutuskan kekeluargaan di bulan ini, Allah akan memutuskan rahmat-Nya
pada hari ia berjumpa dengan-Nya.
Kemulian bulan
Ramdahan adalah bulan yang Allah hadiahkan Rahmat pada 10 hari pertama, ampunan
dari segala macam dosa di sepuluh hari kedua, dan dijauhkan dari api neraka
bagi siapa saja di sepuluh hari terakhir. Allah pun janjikan kemuliaan pada
setiap hambaNya, ganjaran 70 kali lipat dari setiap ibadah dibulan Ramadhan,
atau bahkan lebih dari pada itu. Maka sudah sepantasnya kita mempesiapakan
diri, baik secara rukhiyah, jasadiyah, material maupun financial. Agar
kesempatan yang belum tentu kita dapat bertemu lagi tahun depan ini berakhir
dengan kesia-siaan.
“Oleh karena itu banyakkanlah yang empat
perkara di bulan Ramadhan; dua perkara untuk mendatangkan keridhaan Tuhanmu,
dan dua perkara lagi kamu sangat menghajatinya.”
“Dua perkara yang pertama ialah mengakui
dengan sesungguhnya bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan mohon ampun
kepada-Nya . Dua perkara yang kamu sangat memerlukannya ialah mohon surga dan
perlindungan dari neraka.”
“Barangsiapa memberi minum kepada orang yang
berbuka puasa, niscaya Allah memberi minum kepadanya dari air kolam-Ku dengan
suatu minuman yang dia tidak merasakan haus lagi sesudahnya, sehingga dia masuk
ke dalam surga.”
(HR. Ibnu Huzaimah)
Inilah
bulan ketika kita diundang menjadi tamu Allah dan dimuliakan oleh-NYA. Di bulan
ini nafas-nafas menjadi tasbih, tidur tak ubahnya ibadah, amal-amal akan
diterima dan doa-doa akan diijabah. Bermohonlah kepada Allah Rabb kaita dengan
niat yang tulus dan hati yang suci agar Allah membimbing kiata untuk istiqomah
melakukan shiyam dan membaca Kitab-Nya.
Ada 4 hal yang tidak dapat ditarik
kembali, perkataan yang telah terucap, waktu yang telah berlalu, ruh yang telah
keluar dari jasad, dan kesempatan yang telah terlewatkan. Oleh karena itu
selama waktu masih diberikan, selama ruh masih menempel dijasad, selama masih
ada kesempatan, kita perbaiki akhlak kita untuk dibulan yang suci ini. Agar
tidak ada penyelesaian sepeninggalnya dan hanya tinggal kemenangan yang akan
kita dapatkan.