Berbicara tentang akhirat adalah berbicara tentang keimanan dan ketaqwaan. Allah pun jelaskan siapa itu orang yang bertaqwa.
"(yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan sholat dan menagkahkan sebagian rejeki yang kami anugerahkan kepada mereka. Dan mereka yang beriman kepada Kitab (al Qur'an) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitabkitab yang diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat"
- QS. 2:2-3 -
Tentang akhirat, Allah ceritakan surga dan neraka di sana. Pun dengan cerita pertemuan paling mengagumkan dengan Nya bagi orang-orang yang beruntung. Allah janjikan surga Surga sebagai tempat tinggal yang kekal bagi orang-orang yang diridhoi dan Neraka adalah balasan abadi bagi mereka yang dimurkai.
Rosullullah terdiam sesaat ketika salah satu sahabat bertanya seperti apa di surga, bukan karena tidak tahu. Namun sungguh manusia terbaik itupun tidak dapat membayangkan seperti apa di surga, yang kenikmatannya tidak akan pernah ada tandingannya. Allahpun meberikan jawaban dengan Firmannya, surga yang memang tidak akan pernah bisa dibayangkan oleh mata dunia tentang kenikmatan di sana. Surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai yang indah, suara gemricik air syahdu, berlimpahkan susu dan madu. Bagi mereka di sediakan bidadari yang sangat rupawan, dengan kulit bening sampai terlihat kebiru-biruan karena ototnya terlihat. Mereka selalu perawan dan awet muda. Suatu tempat yang berisi apa saja yang penghuninya inginkan. Tentang makanan yang dimakan tanpa harus membuang limbahnya, tentang tumbuh-tumbungan yang selalu berubuah sepanjang waktu. dan tentang kenikmatan yang tidak akan pernah ada habisnya.
Dan tentang neraka, balasan bagi mereka yang inkar. Neraka paling ringan adalah neraka yang di tempatkan disana Paman Rosulullah SAW, neraka dengan kerikil batu yang sangat panas melebihi matahari. Neraka paling ringan itu adalah ketika kerikil kecil itu diinjak di ujung kaki maka seketika itu otak di ujung kepala mendidih. Neraka yang Allah berfirman sebagai tempat dengan api yang sangat panas dan tidak akan pernah padam, manusia sebagai bahan bakarnya, dengan ular-ular yang besar, dengan tombak dan pedang, dengan besi-besi tajam dan panas yang siap menghujam. Mereka diberi pakaian dari api hingga terkelupaslah kulit mereka. Namun Allah ganti dengan kulit yang baru agar mereka merasakan betapa pedihnya siksa api neraka. Air-air yang mendidih sebagai minuman yang ketika diminum maka terbakarlah perut dan seisinya. Namun minuman itu tidak akan pernah menghilangkan rasa dahaga. Allahu Akbar.... Begitu pedih, hingga setiap orang yang ada disana menyesal, namun seluruh sesal itu sudah terlambat. Karena disana adalah akhir dari setiap inkar yang dilakukan. Dan balasan bagi siapa saja yang berlaku dzalim.
Neraka yang paling ringan adalah neraka yang di berikan kepada Abu Thalib. Paman Rosulullah SAW yang dengan harta, jiwa dan kekuasaannya melindungi Rosulullah dari kebiadaban kafir quraisy, Jasa yang menjadikan islam terasa sampai hari ini tidak lepas dari jasa Abu Thalib. Orang yang langsung mendapatkan do'a keselamatan dari Rosulullah SAW, namun karena beliau tidak berislam sebeleum ajal menjemput, Allah menghadiahkan neraka paling ringan baginya.
Begitulah gambaran yang mungkin tidak akan pernah bisa kita terima dengan akal sehat. Tentang surga dan neraka, dan tentang suatu masa yang Allah benarkan lewat FirmanNya.
Akhirat...,
Begitulah gambaran yang mungkin tidak akan pernah bisa kita terima dengan akal sehat. Tentang surga dan neraka, dan tentang suatu masa yang Allah benarkan lewat FirmanNya.
Akhirat...,
Berbekal gambaran itu, apakah pernah sejenak kita berfikir? tentang satu demi satu dosa yang terus kita perbuat, dan kita berharap akan ditempatkan di Surga kelak. Bukankah surga, adalah tempat yang Nabi Adam dikeluarkan dari sana hanya karena satu kesalahan???
Sedangkan kita, entah sudah berapa banyak kesalahan yang diperbuat. Jangan-jangan neraka adalah tempat yang pantas untuk kita di akhirat kelak. Na'udzubillahimindzalik...
Faktanya, Allah hanya menjamin segelintir umat Muhammad sebagai penghuni surga, dan mereka adalah para sahabat-sahabat terbaik Rosulullah SAW. Selain orang itu, tetap keimanan dan ketaqwaannya lah yang akan menentukan.
Rasanya, hanya do'a-do'a tulus yang bisa kita panjatakan, memohon ampun atas etiap dosa yang pernah singgah. Dosa besar dan dosa keco, dosa yang disengaja maupun yang tidak disengaja, dosa yang nampak jelas pun dosa yang tak kasat mata. Seraya bermunajat agar Allah berikan izin lewat syafaat Muhammad SAW, untuk menjadi syarat atas sebuah kebahagiaan abadi, menjadi bagian dari keluarga surga, dan bertemu sang maha pencipta.
Terus dan terus bermunajat, sebagai pendamping setiap ikhtyar menjauhkan diri dari setiap yang dilarang, dan sekuat hati melaksanakan apa saja yang diperintahkan. Dan Allah Maha mengetahui lagi Maha menerima taubat.
Skripsi Area, 3 Mei 2016. Bani Asroff.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar