Sabtu, 18 Oktober 2014

Pemimpin Masa Depan

Assalamu'alaikum wr wb... 
semangat siang, segenggam saripati tanah yang mengembang. Apa yang bisa kita lakukan?

Mau tidak mau, suka tidak suka kita adalah tanah dan akan kembali ke tanah pula. Itulah manusia. Diantara lahir dan mati kita mengenal kehidupan.

karena ditengah 0 dan 1 kita mengenal fuzzy (samar). fuzzy adalah samar, samar adalah ketidaktentuan, itulah kehidupan.

Mati itu jelas, Lahir pun jelas. namun kehidupan itu tidak tentu. Namun, itulah proses. Kehidupan adalah proses dari lahir menuju mati. dari 0 menjadi 1.

ada proses apa diantara keduanya? tentu ada fase naik dan fase turun. manusia itu istimewa, istimewa dengan hati dan otaknya.

proses = fluktuatif. fluktuatif itu bukan kepastian namun sesuatu yang tidak dapat terdefinisikan. kadang dia naik, kadang dia turun.

saat ini, ada sebuah proses yang katanya proses paling menentukan dalam perjalanan hidup seorang manusia "MUDA".

"adolenscene is the most susceptible to eror, but it is time that determine everything" tertulis dalam ID akun ini.

mengartikan bahwa masa muda adalah masa yang paling mudah terjadi kesalahan, namun masa ini yang akan menentukan segalanya.

Islam mengajarkan, sebaik-baik manusia adalah pemuda yang taat terhadap agamanya.
next, lebih khusus saat ini adalah masa dimana saya berada ditataran PEMUDA dalam cluster MAHASISWA.

ada apa dengan MAHASISWA? dengan sebanyak definisi dan tuntutannya, mari kita coba melihat dari satu sudut pandang bersama.

Peran Mahasiswa, Sosial Kontrol. right? ini adalah sebuah peran menjadi tumpuan atas garda besar terbentuknya bangsa.

kita lihat dari kacamata aktifis, atau mahasiswa yang senang dengan kehidupan organisasi.

setahun yang lalu, ada sebuah organisasi yang harusnya lebih berperan besar dalam kontrol sosial justru berbalik.

dengan dalih,"kita harus menuruti keinginan peserta" dan keinginan peserta itu menoleh pada budaya hura-hura dan hedonisme khas budaya barat.

cerita yang terkuak tujuan dari pelayanan ini adalah ketika sebuah nama besar, keramaian bahkan profit yang dicapai.

akhirnya kumpulan keberanian itu dikeluarkan, mewujudkan harapan "rakyat" yang ingin di hibur. iya, hiburan kelas atas.

keberanian itu bagus, berani membuka jaringan.berani menantang tantangan dan target yang tidak main-main. operasional mencapai ratusan juta.

Namun, Allah belum mengizinkan. segala keringat yang telah dicurahkan bukan menghasilkan kejayaan, keramaian pengunjung, atau bahkan profit

Tak disangka air keringat berubah menjadi air mata. ketika idealisme tidak sejalan dengan realita.

sekian puluh juta bahkan lebih harus di gantungkan seperti bukan berupa Uang. tidak jarang yang menjerit tidak jarang yang teriak.

bahkan sampai 1 tahun berselang dampak itu masih saja terasa. inilah pilihan dalam sebuah organisasi, kearah mana ia akan melayani.

ada 2 pilihan sebenarnya, menantang arus atau mengikuti arus. terkadang memang perlu memanjakan, namun jangan sampaik kita manja dan terbuai.

lagi-lagi. 1 minggu yang lalu, kejadian taun lalu berulang, ketika segerombolan mahasiswa memilih untuk mentarget keramaian dan profit.

salah satu ikon pemuda di undang dnegan "ganti ongkos" lebih setengah ratus juta. bayangkan, uang sebanyak itu, hanya untuk memenuhi hasrat.

diakhir cerita, tidak lah jauh berbeda dengan cerita di awal. seratus juta lebih harus mereka gantungkan untuk menutup sang dewa.

sang dewa "penghibur" yang bahkan tidak berkenan datang menghibur. saya yakin ada jutaan titik air mata mengalir diantara mahasiswa disana.

padahal jutaan pasang mata di Indonesia masih berlinang Air Mata, menunggu sentuhan kasih dari pemerintah yang entah kapan membaik ini.

lalu, integritas mahasiswa lagi-lagi dipertanyakan. siapakah yang akan kau sambung lidahnya? rakyat yang menjerit, atau nafsu yang menjerit.

lihatlah freeport yang awalnya adalah pegunungan tinggi menjulang, kemudian dibalik menjadi gunung yang menjulang kebawah.

apa kabar sidoarjo, yang seakan terbuangkam dengan ribuan masalah. padahal ribuan orang disana tidak jelas mau kemana.

apa kabar century, sebuah misteri ilahi yang seakan berbeda dunia, dunia orang besar dan dunia orang kecil.

sekian permasalahan bangsa, jelas-jelas ada didepan mata tanpa harus dicari. namun, mengapa justru hura-hura dan hedonisme yang dicari.

iya inilah fakta organisasi, mahasiswa seakan bukan menjadi penyambung suara rakyat lagi, namun penyambung hidup dalam kemeriahan zaman.

hanya segelintir orang yang peka, mereka bersuara namun dicaci. Ada yang bilang, "ngapain mikir negara, pikirin itu IPK!"

segelintir yang selalu mendapat lirikan sinis dari begitu banyak mahasiswa. terkadang segelintir ini menjadi hilang dan semakin sunyi.

beberapa hari kedepan adalah hari pelantikan PRESIDEN Republik Indonesia terpilih. faktanya, cukup mencengangkan.

bahkan media harian Jogja dalam headline nya menyampaikan "Kamana kamu, wahay MAHASISWA?". Sakit rasanya, ini momentum.

momentum itu tidak dapat dibeli dengan uang sekian puluh bahkan ratus juta.
dan saat tulisan ini ditulis, saya sempat mengajak aksi beberapa orang "petinggi organisasi" di kampus ini. namun, hanya 2 saja yang respon.

2 dari hampir 35 nomor yang saya SMS. apakah aksi itu salah kawan? apakah menyampaikan aspirasi itu salah kawan? coba tanya pada dirimu.

berapa kali kau protes saat kau diberi nilai yang tidak adil dari gurumu, atau saat kau dibagi makannan tak adil oleh ibumu.

dan sekarang, 5 tahun kedepan 1000 lebih pulau akan dipimpin, 300 juta lebih masyarakat akan digiring.

apakah kita selaku pelaku peran sosial kontrol hanya bisa diam? bahkan masa menjadi mahasiswa saja hanya 4 tahun.

Islam menyampaikan, "kewajiban rakyat adalah menegur pemimpin yang melakukan kedzaliman dan mendukung pemimpin yang benar"

dan negara tidak bisa kita katakan sudah meraih kejayaan atau bahkan merdeka secara sepenuhnya.

lalu, apa yang mereka katakan? salah satu sahabat yang sama2 menduduki kursi organisasi namun beda ranah kerja.

dalam media sosial dia mengatakan, "buat apa aksi ke jalan, kayak gak ada cara lain saja?" . Pak, cara apa yang anda maksud,

sadar kah anda, sedang berda dimana anda sekarang? bukankah organisasi mahasiswa yang sedang anda duduki.

lain orang lain pula carita, ada juga yang selalu menyampaikan "maaf", sebuah bahasa halus untuk menutupi kemalasan.

kau berkata kau sibuk, kau berkata kau kuliah, kau berkata ada acara ini itu. kau berkata ada agenda disana sini. lantas, saya menjawab.

seenaknya saja kau berkata "maaf mas saya sibuk" seakan kau berfikir organisasi ini hanya berisi pengangguran saja.

inilah pilihan, seperti halnya fuzzy yang tidak jelas. tingal kita mau memilih di atas atau dibawah, menjauhi 0 atau mendekati 1.

tidak ada yang patut kita isi dalam fese fuzzy ini selain memanfaatkan diri untuk sesama. lantas dalih-dalih apa lagi yang akan keluar?

saya pun belajar, melawan arus menantang kenyamanan palsu. untuk melewati ombak yang ada didepan. itulah MALAS, APATIS, HEDONISME dan HURA2

bersykurlah masih diberikan hati yang dengan itu kita mampu merasa. selamat siang, salam cinta untuk tuhan, karena tuhan menciptakan manusia.


khairunnas anfauhum linnas, Wassalamu'alaikum wr wb,

2 komentar: