Rabu, 30 April 2014

Mimpi Itu Semakin Dekat

Alhamdulillah...

Banyak orang yang mengatakan, jadi aktifis itu pasti sibuk. Jawabku, "Pengangguran juga sibuk, kita sama-sama menghabiskan waktu 24 jam kok" :P

SubhnAllah, semakin dekat dan semakin dekat. Kata salah satu teman, "subhnaAllah, kalau pagi subuh bisa dimasjid, almatsurat lancar, dan sempat tilawah serasa hari itu menjadi milikku pribadi" hhahaha...

ini motivasi coy, langsung rajin. Jadi ikhwan beneran ini (katanya saya bukan ikhwan. trus apa? akhwat, gak mungkin). Pokok'e Bismillah, memang yang namanya rukhiyah itu menetukan.

tiba-tiba dapat kabar, "mas, kamu dapat undangan Presma lho?". Gubrak!!! itu mimpiku...

Alhamdulillah, menjadi salah satu dari 886 mahasiswa yang terpilih dari 36000 lebih mahasiswa UNY yang diberikan anugrah Prestasi Mahasiswa. Lagi-lagi harus dicoret ini tulisan mimpinya. ^_^

Selangkah lebih dekat, semoga mimpi selanjutnya teruwujud. Menjadi yang terbaik, InsyaAllah cerita Allah memang jauh lebih indah.

QS 55:55 "maka nikmat tuhanmu yang manakah yang telah engkau dustakan". Surat yang kubaca tadi pagi, subhnAllah.

Rumah Allah, 30 April 2014 @baniasroff

Bolehlah mimpi untuk pendidikan

Kecewa sangat, beberapa waktu yang lalu sepulang dari salah satu acara TV. Begitu banyak kontrofersi menurutku, maklum karena sebentar lagi orang nomor 1 se-Indonesia akan dipilih. Banyak tokoh yang hadir kala itu, ada dua capres, satu raja, satu walikota dan satu konglomerat. Namun justru bukan pada mereka ketertarikan itu muncul.

Tiba-tiba muncul seorang tokoh lawak. Beliau asli orang jogja dan memerankan khas orang jogja pinggiran. Membicarakan tentang Presiden dan Indonesia. Justru dari beliau ada sebuah kalimat menarik yang akhirnya terbawa sampai ke gagasan ini. Butet Kartarajasa mengatakan, "Pantas saja orang bodoh di Indonesia tidak berkurang, la wong kampus U** hanya menerima orang-orang pinter saja".

Dari situ mulai terfikir sebuah gagasan masa depan, InsyaAllah menuju Presiden 2039 (amiiinnn :-D)  dari segi pendidikan sepertinya ada yang perlu dibenahi. Benar juga kata Butet, gimana orang bodoh mau pintar kalau yang dipintarkan hanya orang-orang yang sudah pintar saja.

Mungkin , suatu hari nanti pendidikan ini menjadi hak sama rata setiap warga negara. Sedikit belajar dari faham komunisme satu rasa sama rata. Aneh, yang bisa berpendidikan tinggi hanya orang yang punya 2 hal, pertama dia adalah orang cerdas kedua dia adalah orang kaya. Lalu bagaimana nasib orang-orang yang tidak masuk dalam kategori 2 itu? Sebenranya tujuan Indonesia sudah bagus, "mencerdaskan kehidupan bangsa" bukan mencerdasakan kehidupan rakyat yang sudah cerdas dan kaya.

Nah, harusnya pendidikan ini sama rata la wong bangsa Indonesua itukan semua rakyat Indonesia tanpa terkecuali. Tidak perlu diseleksi siapa yang berhak dan tidak berhak menerima pendidikan yang dia inginkan, kalau tujuannya adalah mendidik. Namun yang terasa adalah beberapa intitusi pendidikan sekarang itu bukan mengajari namun memfollow up. Akhirnya mereka menjaring bibit unggul untuk dilanjukan di vermak menjadi bagus, bukan membuat yang bagus. Vermak =/ Buat.

Ini hanya pemikiran pribadi, namun sepertinya akan lebih bagus ketika dalam sebuah provinsi harus ada dan siap menampung rakyat yang mau belajar. Ibarat kata kota Yogyakarta, harus ada institusi dari PAUD, TK, SD, SMP, SMA/SMK, Perguruan Tinggi yang memang lengkap dengan segala kebutuhan disilplin ilmu. Masuknya tidak perlu tes, hanya siapa yang berminat dan bersungguh sungguh maka disilahkan untuk menempuh pendidikan yang ia inginkan.

Ok, dengan cara ini tentu peran pendidik akan sangat berat. Jelas, dia harus benar-benar mengajarkan apa yang menjadi bidangnya. Namun, justru disinilah pernah guru menjadi nyata, tidak hanya formalitas melanjutkan apa yang sudah didapat anak didik dijenjang sebelumnya. Dengan cara ini, MUNGKIN orang-orang bodoh dan miskin akan bisa sedikit demisedikit dicerdaskan dan mendapat hak yang sama dengan rakyat yang lainnya. Hanya bermodalkan "INGIN BELAJAR ******" sudah cukup.

Gampang kan? tentu saja gampang, karena ini hanya tulisan dan gagasan dari orang yang tidak tau apa-apa. Namun Aku percaya, berawal dair zero maka akan menjadi hero. Terimakasih UNY yang telah mengajarkan banyak hal tentang pendidikan, Terimakasih Tarbiyah yang telah mengajarkan banyak hal tentang pembinaan.

Yogyakarta, 30 April 2014 @baniasroff

Selasa, 29 April 2014

Terimakasih

Terimakasih karena telah membangunkanku setiap pagi,
Terimakasih karena telah membawakanku berita setiap pagi,
Terimakasih karena telah mengingatkanku untuk membaca al-matsurat tiap pagi dan petang,
Terimakasih karena telah kau jalin hubunganku dengan ratusan orang diluar sana,
Terimakasih karena telah membawakanku Al Qur'an kemana-mana,
Terimakasih karena telah menemaniku disaat sendirian,
Terimakasih karena telah menyimpan segala kenangan dimana aku berada,
Terimakasih karena telah membantuku dalam keadaan paling rumit,
Terimakasih karena telah menjadi pengingat setiap agendaku yang padat,
Terimakasih karena telah kau berikan aku huburan dengan lagu yang kau simpan,
Terimakasih karena telah kau bantu aku menghafal Al Qur'an,
Terimakasih karena telah menyimpan begitu banyak buku bacaaanku,

dan terimakasih telah menjadi bagian dalam hidupku yang sangat bermanfaat.

WPNL 720 ^_^

Jumat, 25 April 2014

Sing For Absolute

lips are turning blue
a kiss that can't renew
I only dream of you
my beautiful

tiptoe to your room
a starlight in the gloom
I only dream of you
and you never knew

sing for absolution
I will be singing
And falling from your grace

there's nowhere left to hide
in no one to confide
the truth burns deep inside
and will never die

lips are turning blue
a kiss that can't renew
I only dream of you
my beautiful

sing for absolution
I will be singing
And falling from your grace

sing for absolution
I will be singing
And falling from your grace

our wrongs remain unrectified
and our souls won't be exhumed

Sabtu, 19 April 2014

Think out of the box, if you want to be a leader

kata orang pemimpin itu adalah orang yang berpengaruh...
kata orang pemimpin itu adalah orang yang punya pengikut..
dan kata orang pemimpin adalah orany yang punya tujuan jelas untuk dia dan kelompoknya..

iya, itulah pendapat orang untuk mendefinisikan arti dari sebuah Kepemimpinan. Namun bukan 3 pendapat diatas yang ingin dibahas. Akan tetapi,

:::::: seoarang pemimpin adalah orang yang mampu merubah hal biasa menjadi luar biasa. Tidak perlu berbuat sesuatu yang berbeda, namun cukup melakukan sesuatu yang sama dengan cara yang berbeda ::::::

Kata-kata diatas mungkin cukup untuk menggambarkan kebanggaanku terhadap anak-anak. Anak-anak nakal yang seperti daun jatuh tidak akan pernah jauh dari pohonnya. Seorang anak akan tumbuh dan berkembang pasti tidak akan jauh dari orang yang mengasuhnya.

Cerita pada masa ELS#3, dari awal memang sudah ingin sekali menanamkan kepada mereka "ayolah buat sesuatu yang berbeda". Akhirnya bukti itu terlihat, awalnya dari ketua kelompok bukan karena emansipasi wanita atau rekayasa politik namun memang faktanya dia lah Bella Vinniza yang akhrinya kami beri amanah untuk mengarahkan gerak kelompok ini. Satu-satunya ketua kelompok seorang wanita itulah kelompok 1, yang berisikan orang-orang dengan semangat belajar besar.

Kedua, laporan yang masuk sering mengatakan "wah, anak pandumu kritis-kritis semua mas". Kemudian dilanjut, dari penugasan ELS#3 yang diminta untuk wawancara Ketua-ketua BEM (bebas dari mana saja). Mungkin dari 20 tim yang ada 19 tim lebih memilih untuk cari aman, mewawancarai Ketua BEM yang ada di lingkungan kampus ini saja. Namun, inilah buktinya. Dengan senyuman, saya mendengarkan laporan dari salah satu anak Nakal ini, "mas, besok kita mau wawancara ke Amikom". Dalam hati langsung tersentak, mantep!!! padahal sama sekali tidak ada yang mengarahkan kesana.

Keren... H-sekian presentasi, kami masih binggung mau dengan cara apa kami presentasi. Media yang kami buat sebenranya sudah "terlalu mainstream" (kata2 salah satu kadept di BEM). Berfikir dalam tekanan akhrinya kami punya sesuatu yang berbeda, seketika itupun kami putuskan untuk show off paling akhir (sengaja, biar tidak di contoh). Diawali dari pekikkan "kebiasaan Bapak saya, Hidup Mahasiswa" kata anak paling nakal yang ternyata keren juga ini anak keturunan ke-8.

Biasanya kalau presentasi dengan person banyak, akan menumpuk didepan semua. Dari situ kami berangkat, 8 orang ini kami pecah keberbagai sudut untuk menguasai audience. Dan cara presentasi yang akhirnya berbeda dari presentasi sebelum-sebelumnya. Fokus audience benar-benar bisa terambil dengan cuap-cuap penjelasan dari berbagai sudut, tidak hanya satu sudut pandang saja.

Perform terakhir, dan pujianpun kami terima dari juri mas Tommy Syafarsyah (Ketua BEM KM UNY) semakin menguatkan kepercayaan diri bahwa memang anak-anak ini adalah anak Nakal yang mau belajar untuk menjadi seorang youth leader from zero to hero. 

Syukur Alhamdulillah kami ucapkan, pengumuman dibacakan dan "CALEG NO 1" (nama kelompok kami) menjadi presentasi terbaik.

Bukan sesuatu yang wah sebenarnya. Hanya saja, aku merasakan betapa luarbiasanya anak-anak ini. Kami belajar bahwa sebenarnya perubahan itu perlu, bahkan setiap detik waktu segala sesuatu pasti berubah meskipun tidak singificant. 

"bersikaplah rendah hati, karena kesombongan yang akan mengancurkanmu. Untuk menjadi seorang pemimpin tidak perlu kau buat sesuatu yang berbeda, namun cukup kau lakukan dengan cara yang berbeda"

@baniasroff



Minggu, 06 April 2014

Jujur saya KECEWA

Jujur saya bingung dan takut dengan yang terjadi saat ini, 9 April 2014 adalah perhelatan politik tahunan di Negara dengan penduduk islam terbesar didunia. Islam mengajarkan bahwa memilih pemimpin adalah dengan cara musyawarah, pun begitu kepemimpinan adalah sebuah amanah. Amanah adalah tanggungjawab pada diri sendiri dan orang lain Amanah itu diberikan kepada seseorang bukan diminta. Bahkan dalam Buku Risalah Pergerakan karya Imam Hasan Al Banna seorang pemimpin itu adalah beliau yang memang sudah disiapkan sejak dini untuk dijadikan seorang pemimpin kelak dimasa depannya. Bukan dengan cara pemilihan, karena dengan cara pemilihan atau pemilu tentu semua orang akan mendapat peluang yang sama.

Namun, lihatlah Indonesia entah sejak tahun berapa negara dengan penduduk mayoritas beragama islam ini memilih untuk menjadi negara demokrasi yang sebenarnya itu adalah ajaran kaum barat. Realitanya saat ini, 3 hari sebelum PEMILU legislatif tahun 2014 justru semakin gencar pertarungan antar simpatisan partai politik, masyarakat biasa maupun mayarakat anti politik. Mereka saling menaikan dan menurunkan elektabilitas dari masing-masing orang yang menurut saya itu adalah orang pilihan dan pastinya terbaik.

Saya yakin dan saya percaya metode pemilihan seorang pemimpin dengan demokrasi itu bukanlah metode yang paling baik. Karena tujuan seorang pemimpin adalah ia yang akan mampu menyatukan setiap rakyatnya dalam menggapai tujuan bersama. Namun, justru dari pemilihan inilah banyak orang kecewa karena yang mereka dukung tidak diterima sebagai pemimpin. Akhirnya timbulah oposisi, mosi tidak percaya dan lain sebagainya yang akhirnya membuat terpecah belah sebuah kelompok.

PEMILU 2014. Sebelum saya menulis ini saya sangat bersedih dan hampir menangis serta putus asa dengan Negara ini. Perang yang sangat keterlaluan hanya demi sebuah kekuasaan, satu demi satu mereka mengkrtik, membenarkan argument satu sama lain. Dan yang paling menyakitkan adalah saling menhujat satu sama lain, menampilkan seluruh aib dan segala keburukan. Hingga terkadang sempat terfikir, "jadi ini mana yang benar, mana yang salah?". Sudah jelas bahwa mengumbar aib seorang manusia sama dengan memakan dagingnya? masyaAllah. Entah apa yang mereka fikirkan, saya tahu Negara ini sudah rusak. Kemudian pertanyaanya siapa yang ada di negara ini? KITA bukan? KITA yang tercatat sebagai Warga Negara Indonesia. Lantas ketika negara ini hancur siapa yang menghancurkan kalau bukan kita?

Ok, Indeks Partai Korupsi? jadi sengketa, itu salah orang yang korupsi kah? atau salah partai kah? Kalian yang hanya bisa berkomentar. JUJUR, Saya pun juga ingin pemerintah ini bersih, presiden sebaik-baik presiden. Tapi cobalah kalian fikir, adakah manusia yang sekalipun tidak pernah berbuat salah dan dosa? Ingat, setiap manusia pasti pernah khilaf. Termasuk anda, hanya bedanya mengakui atau tidak? Anda berKTP orang islam tapi tidak pernah sholat. Anda berKTP orang kristen tapi jarang ke gereja. Anda orang hindu tapi tidak pernah ke candi.

Saya ingin menangis karena saya sendiri, karena kalian dan karena mereka? Apakah harus yang baik dan yang buruk itu begitu sudah ditemukan kebenarannya? Entah ini akhir zaman atau bukan, namun diakhir zaman itu akan ada fitnah dajjal yang begitu keji. Fitnah yang akhirnya setiap manusia bingung dengan mana yang baik dan mana yang buruk.

wallahu'alam bishawaf, jujur saya ingin sekali Allah mencabut nyawa saya sebelum amanah ini datang. Amanah yang jelas akan dipertanggungjawabkan didunia dan diakhirat.

Sabtu, 05 April 2014

Memberilah sebelum Meminta

Teringat sebuah masa, ketika berada dalam sebuah organisasi yang sedang berjalan selama kurang lebih 3 bulan. Kala itu organisasi yang kami naungi benar diawali dengan sebuah kejutan. Sebuah rasa pemersatu yang akhirnya merekapun berkomentar, "saya bangga bergabung diorganisasi ini, saya menemukan sebuah keluarga baru disini".

Namun, seiring berjalannya waktu satu persatu diantara merekapun mulai berkata dan berkomentar. Tidak jarangmereka mencurahkan sluruh isi hatinya tentang organisasi ini. Curahan hati karena mereka kecewa antara satu dengan yang lainnya. "mas, kenapa ketika aku kerja mereka tidak mau membantu? katanya keluarga?". Satu demi satu mereka berkata hal serupa, saling kecewa satu sama lain, saling protes satu sama lain. Mereka yang selalu saja berharap untuk diberi, diberi sebuah perhatian, diberi sebuah bantuan, bahkan diberi sebuah pujian. Padahal orang yang mereka kecewakanpun juga kecewa dengan dirinya dengan permasalahan yang sama. Dan selalu berhenti pada persepsi penglihatan mata satu sudut pandang, tanpa ada konfirmasi ataupun klarifikasi.

Diujung cerita, salah satu adikku itu mengatakan "kok bisa mas, saya dapat cerita dari anak-anak, sekarang organisasi ini hancur, banyak masalah didalam". Dan saya menjawab, "Bagian mana yang hancur dek? anak siapa yang berkata seperti itu? jangan-jangan itu hanya persepsi kekecewaanmu saja". Akhrinya diapun terdiam dan berhenti mengeluh.

Hari demi hari, waktupun silih berganti. Satu persatu diantara mereka semakin jarang terlihat. Protes yang sering mereka sampaikanpun akhirnya mereka sendiri yang melakukan. Sepertinya perasaan menjadi orang yang paling benar itu yang sedang terasakan.

Pernahkan coba sejenak berfikir, kira-kira siapa yang bisa membuat sebuah kamar mandi itu bau wangi? tentu saja ketika orang yang ada didalamnya memberikan sebuah parfum, maka dia akan mendapatkan aroma wangi dari parfum itu dikamar mandi. Sama halnya dengan organisasi, katakanlah organisasi ini sedang sepi. Kira-kira siapa yang bisa meramaikannya? Tentunya orang-orang yang ada didalam organisasi tersebut.

Berapa kali kita sering meminta, dan terus meminta. Minta ini, minta itu dan semuanya harus terpenuhi. Cobalah sedikit bergerak, ketika kamu ingin sebuah ruangan sepi itu menjadi ramai apakah jika kita hanya berkata "ih kok rame" kemudian pergi keluar ruangan maka ruangan itu akan menjadi ramai? Tentu TIDAK. Mengapa tidak mencoba tetap duduk diruangan itu, menunggu ada teman yang datang dan mengajaknya duduk berasama. 1, 2, 3, 4 semakin bertambah dan bertambah maka ruangan itupun akan ramai.

Berhentilah menuntut, dan cobalah memberi. Memang memberi itu tidaklah mudah, namun dari situlah kita bisa memulai belajar ikhlas meski tak cukup, belajar sabar meski terdzolimi, belajar memahami meski tersakiti. Terkadang melihat seseorang itu hanya terlihat dari satu sisi saja, tanpa melihat sisi yang lainnya. Padahal sisi yang lainnya itulah yang harusnya juga kita tau.

"Tidak akan pernah berubah keadaan seorang manusia, kecuali manusia itu sendiri yang merubahnya".