Kamis, 06 Februari 2014

Pemimpin masa kini, bukan masa lalu, bukan masa depan

Pemimpin sering di artikan macam-macam arti tergantung dengan berbagai sudut pandang mengartikannya. Kalau kita melihat dari salah satu sudut tentu akan sangat banyak definisi dari pemimpin itu sendiri. Sekitar dua tahun yang lalu, pernah mendapat materi tentang kepemimpinan. Rata-rata dari setiap pemateri yang pernah berbicara, pemimpin adalah orang yang mampu memberikan pengaruh bagi rakyatnya.

Iya, memang kalau dilihat dari tugas dan fungsi dari seorang pemimpin tentu akan sangat tepat ketika kepemimpinan berarti pengaruh. Kalaupun kita coba tarik kedalam lingkup yang nyata, dalam sebuah organisasi tentu punya ketua. Nah yang ingin saya bahas, ketua dalam sebuah organisasi itu adalah seorang pemimpin, namun pemimpin tidak sebatas hanya ketua saja namun lebih daripada itu. Dalam konteks ini, seorang pemimpin itu siapapun orang yang dapat memberikan pengaruh bagi orang lain. Ciba kita analogikan pemimpin adalah seorang pengguna akun yang mempunyai follower.

2014, Tahun yang menjadi pertarungan luar biasa antara calon-calon pemimpin yang akan mencoba menjadi orang yang berpangaruh di Negara Indonesia. Pertanyaannya, Pemimpin itu adalah seorang sosok. Kemudian sosok seperti apa yang sebenarnya kita butuhkan untuk dijadikan seorang yang pantas kita ikuti? Ok berbicara zaman tentu setiap zaman itu berbeda karakteristiknya, sebab inilah yang akhirnya berpengaruh kepada sosok pemimpin ideal. Menurut saya apapaun nilai yang dipunya, seorang pemimpin itu adalah orang yang terbaik. Karena sampai saat ini saya pun masih percaya setiap manusia adalah pemimpin, minimal pemimpin bagi dirinya sendiri.

Ideal? saya masih teringat jelas kata-kata dari salah satu pembicara waktu itu. Beliau mengatakan pemimpin yang baik itu bukan pemimpin yang sukses, bukan pemimpin yang besar, apalagi pemimpin yang terkenal. Namun, pemimpin terbaik adalah right man in the right place, rigth man at the righ time, and right man on the right job. Benar saja, bagi saya setiap pemimpin memang akan punya kelebihan, tetapi kalau bebicara masalah ideal pemimpin itu adalah orang yang datang di saat yang tepat.


Coba kita lihat kasus kepemimpinan yang sedang superior saat ini. Pak jokowi, seorang gubernur kota metropolitan DKI Jakarta. Di awal kepemimpinannya sangat di eluh-eluhkan warganya, betapa tidak dari tahun ke tahun DKI adalah salah satu provinsi yang merupaka tempat perhelatan bisnis terdepan. Tentu saja akan sangat banyak permasalahan disana, sehingga peluang itu pun muncul. Contoh saja, eklusifisme pemimpin yang sibuk dengan rapat untuk membahas permasalahan dimana-mana. Dari kasus itu warga butuh pemimpin yang mau aksi langsung bukan hanya duduk mencurahkan isi otaknya membuat sebuah kebijakan.

Dari dua sisi ini bagi saya tidak ada yang salah, memang ada masanya dimana pemimpin itu harus duduk mencurahkan isi otakknya untuk memikirkan rakyatnya. Namun, ada kalanya pula pemimpin itu harus turun langsung melayani kebutuhan rakyatnya. Nah dari sini lah, pemimpin yang ideal itu adalah pemimpin yang memang tepat. Pemimpin yang datanh di tempat, waktu dan permasalahan yang tapat untuk diri dan rakyatnya.

So, welcome the leader of Indonesia. Kepemimpinan itu adalah perkara kita memberi, dan apa yang kita beri. Bukan apa yang kita inginkan untk kita dapatkan. Khairunnas anfauhum linnas.. 

Selamat berjuang untuk para calon pemimpin-pemimpin besar. Bangsa ini, sungguh sangat membutuhkan kita.

SMILE for Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar