Jumat, 12 Juni 2015

kau berkata cinta...

lagi lagi tentang cinta..

tak mengapa, karena memang cinta itu ada.

Berbicara tentang cinta, yang semakin hari semakin di sempitkan dengan perbuatan manusia. Diksi cinta hanya terumbah oleh nafsu syahwat antara laki-laki dan perempuan. Padahal cinta itu fitrah, dan kefitrahan manusia adalah hati. Bahkan kehidupan manusia ditentukan oleh fitrahnya, fitrah yang terbentuk dalam sebuah gumpalan darah bernama hati. Hati bekerja, saat dia berperan sebagai filter antara benar dan salah. saat dia berfungsi sebagai pembeda antara baik dan buruk. atau saat dia berwarna menjadi hitam atau putih.

begitulah cinta, begitulah hati, begitulah perasaan.
dia bukan nafsu, dia bukan akal, dan dia bukan logika.

Ribuan kali jutaan orang di dunia berkata mencintai berarti memberi, memang begitulah cinta. Cinta yang akan meminta segalanya, cinta yang tak pernah berfikir seberapa hancurnya dirimu, cinta yang tak akan mebiarkan sedikitpun tersisa darimu.

Sadar atau tidak karena cinta membuat orang bertemu, karena cinta orang saling mendekat, karen cinta membuat orang melekat,
Namun karena cinta juga orang-orang bermusuhan, karena cinta orang-orang saling bertengkar, dan karena cinta pula orang saling menumpahkan darah.

Cintailah apa yang harus kau cintai, karena apa yang kau cintai harus kau berikan cinta.
Cinta kepada kebenaran, Cinta kepada Agama, Cinta kepada Negara, Cinta kepada orang tua, Cinta kepada saudara dan Cinta kepada sesuatu.

Cinta itu fitrah, tak perlu untuk dibuang kejauhan. Apa lagi dibungkam dengan kebencian. yang kau butuhkan adalah menempatkan. Menempatkan di tempat yang tepat dan disaat yang tepat.

Saat masih ada "keinginan" sedikit saja dalam dirimu, itu bukan cinta. Itu nafsu yang tak pernah habis kau mengikutinya. Karena nafsu adalah keinginan berlogika tanpa perasaan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar