tergantung nahkoda memutar kabin..
ke langit mana pesawat akan terbang,
tergantung pilot mengarahkan joystick..
ke jalan mana mobil akan berjalan,
tergantung supir memegang setir..
Mungkin terlalu subjektif tiga kalimat diatas, tentu akan sangat banyak faktor untuk menetukan hasil dari proses yang dilalui. Namun, kiranya frasa diatas cukup menggambarkan betapa centralnya peran nahkoda, pilot dan supir. Kemudian dalam hal ini pantaslah untuk menganalogikan pemimpin dengan nahkoda, pilot dan supir.
Memang, sebuah tujuan bersama sebuah kelompok peran pemimpin akan menjadi cukup besar. Ini karena seorang pemimpin adalah orang yang akan memberikan pengaruh bagi kelompok dibawahnya. Pengaruh yang sedikit, sedang ataupun banyak, pasti pengaruh itu akan terasa saat dirasakan.
Menjadi pemimpin tidaklah mudah, Kabar burung menyampaikan bahwa pemimpin adalah ujung dari ujunganya tombak. Bahkan pengalaman empiris dilapangan mengatakan:
dia adalah orang yang siap menanggung segala tentang kelompoknya,
dia adalah orang yang harus berjalan 2 langkah saat yang lain baru akan berjalan.
dia adalah orang yang mampu melihat kedepan lebih jauh dari biasanya.
Anomali terjadi dalam beberapa waktu terakhir ini, bukan berarti ini menyatakan ada kesalahan. Hanya saja salah satu sudut perspektif menyatakan ada sebuah kejangggalan. Melihat pemimpin Negara ini sekarang, penuh kontroversi memang. Tentu kontroversi besar memberikan efek domino keberbagai permasalahan. Namun, dari sudut pandang qodrat seorang pemimpin sepertinya ada yang perlu diluruskan.
Bukankah pemimpin harus memberikan keputusan yang tegas dan solutif atas kemaslahatan rakyatnya?
Bukankah pemimpin harus bertanggung jawab atas apapun yang terjadi didalam kelompoknya?
Miris, saat masalah datang justru pemimpin bukan bertanggung jawab dan memberikan solusi. Malah yang terjadi mengangkat masalah dan mencari sumber masalah untuk dipermasalahkan. Memang mencari sumber masalah itu benar, hanya saja bukan untuk dipersalahkan. Setiap orang mengharapkan solusi dan jalan keluar untuk mengatasi masalah. Dan wajar rasanya saat disana seorang pemimpin hadir ditengah rakyatnya, menutup rapat-rapat kesalahan dan bersikap bijak memberikan solusi dan jalan keluar bersama.
Entahlah, meratapi sesosok pemimpin besar dengan amanah besar. Mengkorelasikan dengan pengalaman pemimpi kecil dengan masalah tak seberapa.
dia adalah orang yang siap menanggung segala tentang kelompoknya,
dia adalah orang yang harus berjalan 2 langkah saat yang lain baru akan berjalan.
dia adalah orang yang mampu melihat kedepan lebih jauh dari biasanya.
Anomali terjadi dalam beberapa waktu terakhir ini, bukan berarti ini menyatakan ada kesalahan. Hanya saja salah satu sudut perspektif menyatakan ada sebuah kejangggalan. Melihat pemimpin Negara ini sekarang, penuh kontroversi memang. Tentu kontroversi besar memberikan efek domino keberbagai permasalahan. Namun, dari sudut pandang qodrat seorang pemimpin sepertinya ada yang perlu diluruskan.
Bukankah pemimpin harus memberikan keputusan yang tegas dan solutif atas kemaslahatan rakyatnya?
Bukankah pemimpin harus bertanggung jawab atas apapun yang terjadi didalam kelompoknya?
Miris, saat masalah datang justru pemimpin bukan bertanggung jawab dan memberikan solusi. Malah yang terjadi mengangkat masalah dan mencari sumber masalah untuk dipermasalahkan. Memang mencari sumber masalah itu benar, hanya saja bukan untuk dipersalahkan. Setiap orang mengharapkan solusi dan jalan keluar untuk mengatasi masalah. Dan wajar rasanya saat disana seorang pemimpin hadir ditengah rakyatnya, menutup rapat-rapat kesalahan dan bersikap bijak memberikan solusi dan jalan keluar bersama.
Entahlah, meratapi sesosok pemimpin besar dengan amanah besar. Mengkorelasikan dengan pengalaman pemimpi kecil dengan masalah tak seberapa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar