Sebuah kesyukuran atas nikmat Allah SWT, semoga ini menjadi awal atas bangkitanya ruh semangat yang sempat terkaburkan dan menjadi tak tampak.
Arahnya, melihat beberapa hari kebelakang. Serasa seperti tak ingin mengenangnya, namun sepertinya sang khalik berkata lain. Hingga saya merasakan betapa cintaNya begitu besar kepada setiap hambanya. Waktu berlalu, sejak saya selalu menuliskan kata "sendiri" sebagai habits. Teringat pesan seorang Pengajar Muda, "hati-hati mas, kesendirian itu labil. Terkadang dia menguntungkanmu namun terkadang dia merugikanmu".
Benar, saya merasakan semua itu benar. Saat kebiasaan berupa kesendirian itu seolah menjadi 2 keping mata uang yang saling bersebrangan. Benarnya mata uang itu hanya satu namun memiliki dua perwajahan. Bisa jadi dilihat dari depan, dan bisa jadi dlilihat dari belakang. Keduanya tidak akan pernah berhadapan karena saling berlawanan. Satu sisi menujukkan kebaikan satu sisi meberikan dampak keburukan.
Suatu saat ditengah malam, kesendirian berarti bertemu denganNnya menyampaikan apa yang tak bisa disampaikan. Kesendirian itu begitu berharga, halnya saat sepasang pemuda terkasih tak pernah bertemu, pertemuan itu menjadi suatu romansa paling berharga tiap detik dan menit. Jika sudah bertemu batasan ruang dan waktu seolah tak lagi menjadi batas yang akan memisahkan. Dinginnya memberikan kesejukan, gelapnya menambah ketenangan dan sunyinya menjadikan lantunan doa yang terlantut begitu mendalam dan terasa.
namun sisi lain mengatakan,
disuatu saat, saat kesendirian memberikan arti bahwa semuanya menjadi sepi. Tidak ada siapapun yang menemani, terkadang bisikan-bisikan untuk melupakan keindahan abadi tertutup oleh gencarnya keinginan sesaat. Menjadikan diri semakin tenggelam dan terpuruk, menjadikan waktu silih berganti begitu cepat tanpa arti dan makna.
Sesungguhnya kesendirian merupakan titik dimana seorang manusia berada dipuncak gunung. Memang saat itu berada di bumi namun dekat dengan langit.
namun sisi lain mengatakan,
disuatu saat, saat kesendirian memberikan arti bahwa semuanya menjadi sepi. Tidak ada siapapun yang menemani, terkadang bisikan-bisikan untuk melupakan keindahan abadi tertutup oleh gencarnya keinginan sesaat. Menjadikan diri semakin tenggelam dan terpuruk, menjadikan waktu silih berganti begitu cepat tanpa arti dan makna.
Sesungguhnya kesendirian merupakan titik dimana seorang manusia berada dipuncak gunung. Memang saat itu berada di bumi namun dekat dengan langit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar