Alhamdulillah,
inilah yang disebut sahabat, walaupun jauh dan tidak bertemu terkadang kerinduan menghadirkan itikad untu saling tegur dan sapa. Menayakan kabar dan bahkan diskusi.
Sahabat, Teman, dan Kawan? beda kata, sama makna beda subtansi.
dan kali ini, lebih nyaman untuk ku sebut mereka Sahabat.
terimakasih 17 Bintang, (PH PI BEM FT UNY). Terkadang rasa rindu bertemu kalian itu lebih besar dari kerinduan bulan terhadap bintang, ah..
Mohon ijin untuk berbagi saja, tentang pesan salah satu sahabat. Yaa, kita saling berpesan dan memberi nasehat karena "sudah" tidak seatap lagi..
Tentang aksi, Tentang problematika Negeri, Tentang Pemimpin, dan Tentang kita..
Bismillah, semoga tidak mengurangi nasehat ini. karena terkadang kita butuh garam, agar gula tak kemanisan.
Meskipun aksi tapi tetep jaga nama baik mahasiswa yaa? dan perhatikan pesan2 dbwh ini (Smoga bs dprhatikan).
1. Jika engkau katakan apa yg kau lakukan adalah untuk membela hak rakyat, maka ketika berdemo jangan engkau ganggu jalan2 umum. Karena bisa jadi rakyat kecil trhalangi urusannya untuk mencari nafkah bagi keluarganya. Jika mereka terganggu, maka engkau sudah merenggut hak mereka dan keluarganya. Oleh krna itu, mulailah membela hak-hak rakyat dr yg paling kecil dahulu dg tdk mengganggu aktivitas mereka. Kalo bisa demonya yang rapi, yg enak dlihat agar bs menghibur siapapun yg melihat, gk usah trlalu byk teriak2 (krna bkin cpt capek dan haus.. blm lg demonya dibulan sya'ban, siapa tau lg pd puasa sunnah).
2. Jika engkau katakan apa yg kau lakukan adalah untuk memperbaiki kondisi bangsa, maka jangan kau rusak fasilitas negara. Seperti merusak gerbang istana, bentrok dg aparat, apalagi merusak dirimu sndri (inget, mahasiswa jg bagian dr fasilitas negara, mereka kader2 yg akan memegang tongkat estafet kepemimpinan bangsa 15 atau 30 th mendatang).
3. Jika kau yakin jalan yang kau tempuh adalah benar adanya, maka tetaplah berjuang dengan sekuat tenagamu, sembari berfikir dan merenung apa alasan yg membuatmu mrasa dijalan yg benar. Dan jangan lupa minta doa restu ibu dan bapakmu, bisa jadi karena doa mereka, semua usahamu untuk memperbaiki kondisi bangsa, bisa dapat dg mudah engkau laksanakan.
4. Ini point paling penting sblm point trakhir, biar bgaimana pun usahamu, sekeras apapun teriakanmu, sekuat apapun ambisimu, kalo itu semua kau katakan demi memperbaiki kondisi bangsa, seharusnya engkau tidak lupa sob, ada siapa dibalik penciptaan dunia dan alam semesta, jika Dia tidak ridho dg apa yg engkau lakukan maka semuanya tidak akan menghasilkan apa2.
Sebaiknya minta petunjuk dulu sama Yang Maha Kuasa, agar engkau tahu apa yg Dia ridhoi dan agar engkau tahu cara yg benar untuk memperbaiki negerimu, krna sungguh usahamu memperbaiki bangsa dlm kondisi tdk memahami apa yg telah di perintahkan-Nya, bisa jadi engkau sedang merusak bangsamu dr arah yg kau sangka sdg melakukan perbaikan.
5. Terakhir...Keep SMILE for Indonesia!! Biar bgaimanapun aku suka dg jargon ini, pesannya indah, ngena!! senyum adl nada optimisme manusia, pkrjaan kecil yg membuat bhagia dan tanda kebesaran hati org yg trluka, melihat kondisi bangsa spt ini dg kita tetap trsenyum, makaa itu menjadikan kita tetap legowo :) terimakasih yg sdh mengenalkan jargon ini.
Bukan bermaksud untuk merubah paradigma ataupun sudut pandang, hanya saja terkadang kita perlu menambah garam agar tak kemanisan.
Semoga mampu menginspirasi..
terimakasih, Kadep Sosmas BEM FT UNY, Fazar Tri Danurwindo, C.S.Pd.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar