Kamis, 19 September 2013

Auto Identification and Data Capture


Automatic identification and data capture (AIDC) refers to the methods of automatically identifying objects, collecting data about them, and entering that data directly into computer systems (i.e. without human involvement). Technologies typically considered as part of AIDC include bar codesRadio Frequency Identification (RFID)biometricsmagnetic stripesOptical Character Recognition (OCR)smart cards, and voice recognition. AIDC is also commonly referred to as “Automatic Identification,” “Auto-ID,” and "Automatic Data Capture."
AIDC is the process or means of obtaining external data, particularly through analysis of imagessounds or videos. To capture data, a transducer is employed which converts the actual image or a sound into a digital file. The file is then stored and at a later time it can be analyzed by a computer, or compared with other files in a database to verify identity or to provide authorization to enter a secured system. Capturing of data can be done in various ways; the best method depends on application.
AIDC also refers to the methods of recognizing objects, getting information about them and entering that data or feeding it directly into computer systems without any human involvement. Automatic identification and data capture technologies include barcodesRFIDbokodesOCRmagnetic stripessmart cards and biometrics (like iris and facial recognition system).
In biometric security systems, capture is the acquisition of or the process of acquiring and identifying characteristics such as finger image, palm image, facial image, iris print or voice print which involves audio data and the rest all involves video data.
Radio frequency identification (RFID) is relatively a new AIDC technology which was first developed in 1980’s. The technology acts as a base in automated data collection, identification and analysis systems worldwide. RFID has found its importance in a wide range of markets including livestock identification and Automated Vehicle Identification (AVI) systems because of its capability to track moving objects. These automated wireless AIDC systems are effective in manufacturing environments where barcode labels could not survive:0

Download File related to Automatic Identification and Data Capture
- OAIM (Overviev Automatic Identification Method)
- Barcode Technology
- RFID (Radio Frequency Identification) 

Rabu, 18 September 2013

Penampilan Arus Mode

Bismilllah…

Langit-langit selalu memikat dipandang baik waktu malam maupun di pagi hari begitu juga wanita penuh daya memikat bagi yang memandang. Keindahan langit selalu membawa inspirasi, motivasi, dan ketakjuban bagi manusia memiliki keimanan, cinta serta berpikir positif.
Langit yang cerah, orang-orang di belahan bumi manapun menatap dengan penuh gairah. Begitu juga dengan ia, melangkah dan menikmati keindahan langit di tengah taman kota penuh kesejukan, kedamaian seakan-akan semangat berharmonisasi dengan alam dan membayangkan hari yang indah penuh keberkahaan.
Saat ia menikmati hari penuh keberkahaan yang ditemani cemilan dan semangat satu rindu yang dikotori dengan pandangan tak pantas diperlihatkan ditempat keramaian yang mayoritas umat muslim terbesar di dunia. Malu rasanya sebagai perempuan, rasanya kehormatan wanita diperboleh dilihat siapapun, ada rasa kejolakan hati ingin untuk mengingatkan wanita di seberang ia duduk. Namun hati dan otak terus berputar mencari cara untuk menegur wanita itu…!!!
Sudah hampir setengah jam berpikir untuk mencari cara tapi belum berhasil mendekati perempuan yang rela anatomi tubuhnya tertusuk angin dingin demi sebuah penampilan arus mode dan menggapai eksistensi sebagai perempuan menarik.
Bukan baru kali ini melihat wanita yang rela tertusuk angin dingin demi sebuah pencapaian modis. Bahkan teramat sering menemui mereka-mereka yang bersikap seperti itu, baik di dunia perkampusan, di kalangan terdidik maupun di kalangan biasa saja, lokasi happy fun (Mall) dan merebak ke pelosok desa… “Sering menggelitik naluri sebagai wanita”.
Kadang ia berpikir!!! Jangan-jangan wanita yang rela ditusuk angin kesensitifitasan imun tak berfungsi secara normal? Padahal ia yang menutup anatomi tubuh berlapis-lapis (Gamis, kaos kaki dan dua lapis kerudung) yang melekat di tubuh begitu takut tersentuh oleh angin apalagi tersentuh yang bukan mahramnya, tapi kenapa wanita itu begitu santai menikmati suasana angin dan tangan-tangan yang bukan mahramnya!!! Atau karena sudah terbiasa jadi tak bermasalah walaupun harus tertusuk angin maupun tangan laki-laki…”Astaghfirullah”
Sebaik apapun cara menampak dan merias anatomi tubuh jika diperuntukkan bukan untuk suami, tetap tidak menarik untuk dilihat karena aturan Allah didaprak yang ada kesian yang muncul ketika melihat…!!! Rasanya tak salah berkata seperti ini…^__^
Bukan Kepo, bukan sok perhatian dan sok Alim!!! Tapi merasa kasihan, merasa malu, merasa mereka tak cinta pada tubuh sendiri dan ia benar-benar merasa beruntung masih mampu menunaikan amanah pada Allah, walaupun belum sempurna. Apalagi dengan derasnya gerus mode dari barat mencuci otak wanita Islam serta bersyukur masih diingatkan oleh mereka yang menanamkan rasa cinta pada hati maupun tingkah lakunya. Sebab tak semua wanita bisa bahkan mampu untuk istiqamah dengan aturan yang ditetapkan oleh sang mencintai.
Tapi ia juga tak ingin merasa beruntung sendiri, ingin juga mengajak kalian menjadi bidadari, ingin juga kalian merasa nikmat dan ketenangan menjalankan perintah Allah seperti dijelaskan Surah (QS. al-Ahzab: 32)
Dan barang siapa di antara kamu sekalian tetap taat kepada Allah dan Rasul-Nya dan mengerjakan amal yang saleh, niscaya Kami memberikan kepadanya pahala dua kali lipat dan Kami sediakan baginya rezki yang mulia.
Dan tak ingin kalian terjebak atau dijebak setan atas mode maupun eksistensi pencapaian cantik dan menarik.
Berkali-kali mengurut dada dan beristighfar melihat pemandangan di tengah asyiknya langit memikat. Semoga pemandangan itu menjadi muhasabah dan Alhamdulillah Allah menarik hati serta pikiran untuk menikmati indahnya penampilan atas landasan Islam…
Saudariku, mari kita menghiasi dunia indah dengan dandan wanita shalihah, insya Allah dengan rias seperti kita akan terlihat semakin pesona penuh kemenarikan. Aku bangga menjadi muslimah keindahannya dilihat dari kecantikan dan kemenarikan imannya bukan fisik. Aku bangga menjadi muslimah karena martabatnya begitu dimuliakan dengan pakaian tertutup semua.


Sumber: http://www.dakwatuna.com/2013/09/17/39400/kalian-rela-tertusuk-angin-dingin-demi-sebuah-penampilan-arus-mode/#ixzz2fCfbBQWN 
Follow us: @dakwatuna on Twitter | dakwatunacom on Facebook

Jumat, 06 September 2013

Leadership


Pemimpin, mungkin kata ini sangat biasa untuk disebut. Kata yang cukup sering di sampaikan kepada seorang manusia. Iya hakekatnya setiap manusia adalah pemimpin minimal pemimpin bagi dirinya sendiri. Kenapa memimpin dirinya sendiri? Sudah pasti seorang manusia terdiri dari berbagai unsur-unsur pembentuk yang saling melengkapi. Misalnya mata untuk melihat, mulut untuk bicara, tangan untuk meraba, telinga untuk mendengar, dan hidung untuk mencium. Bayangkan ketika unsur-unsur itu saling berdiri sendiri tanpa ada yang bisa menyatukan pasti akan kacau seorang manusia itu. Nah itulah contoh minimal seorang manusia menjadi pemimpin untuk dirinya sendiri.

Berbicara kepemimpinan tentu akan terbesit sebuah makna dari kepemimpinan itu sendiri. Seorang pemimpin adalah sosok yang dapat memberikan pengaruh bagi yang di pimpin. Pengaruh itu sangat komplek, sehingga tidak hanya seorang presiden yang dianggap pemimpin. Pemimpin itu bukanlah jabatan dalam struktural namun lebih kepada peranan dalam sebuah jama’ah atau kelompok. Rhoma irama itu bisa dikatakan seorang pemimpin, iya pemimpin dalam dunia musik khusunya musik dangdut. Karena dari sosok Rhoma inilah dapat memberikan banyak pengaruh dalam dunia musik dangdut.

Sekali lagi pemimpin itu adalah sosok yang mampu memberikan pengaruh. Sekitar 1600 tahun yang lalu ada sesosok manusia yang berkat rahmat Allah SWT beliau dapat memberikan pengaruh yang begitu dahsyat. Michael Hart dalam bukunya “100 orang yang paling berpengaruh di dunia” beliau berada diposisi pertama. Bahkan pengaruhnya masih terasa sampai sekarang, 1600 tahun pasca beliau meninggal dunia. Sosok itu adalah Rosulullah SAW, nabi akhir zaman yang meskipun ruh beliau sudah tak singgah lagi dalam raga. Namun, nama dan dampaknya masih singgah dalam dunia ini. pantas memang ketika beliau adalah sosok pemimpin sejati yang wajib menjadi panutan, bukan hanya tingkah lakunya tapi juga akhlaknya.

Tampak luar, Menjadi seorang pemimpin itu sangat mudah.
Pemimpin itu orang yang paling kuat diantara yang lemah.
Pemimpin itu orang yang paling bahagia diantara kesedihan.
Pemimpin itu orang yang paling bergerak diantara yang diam.

Namun tampak dalam, seorang pemimpin itu tidak mudah.
Pemimpin itu orang yang paling sakit ketika yang lain sakit.
Pemimpin itu orang yang paling lelah ketika yang lain lelah.
Pemimpin itu orang yang paling terluka ketika yang lain terluka.


Filosofi seorang pemimpin adalah seorang manusia yang berada di puncak gunung. Ketika di gunung itu tejadi angin besar, maka dialah orang yang akan pertama kali terlempar jatuh. Ketika di atas ada petir yang menyambar maka dia adalah orang yang pertama kali tersengat. Namun, dia dapat melhat pemandangan lebih jauh dan luas dibandinkan orang orang di bawahnya. Dan juga dia adalah orang dengan posisi paling dekat dengan tuhannya. #TS